Lebih lanjut mengenai dugaan barang yang dikubur sebagai bagian dari ritual, Dr Milcent menuturkan kalau dekorasi dan simbol pada benda dari perunggu ini mengacu pada kultus matahari. Kala itu, matahari merupakan dewa yang sangat penting.
“Pilihan objek dan susunan berulang (dalam vas) dari satu tumpukan ke yang lain, seperti gelang, cincin leher dan liontin dtempatkan di bagian bawah vas, sedangkan bilah kapak dibagian atas. Pengulangan ini mengandung arti aturan yang tepat, tidak diragukan lagi terkait dengan ritual,” jelas Pierre-Yves Milcent.
Di bagian tengah setiap deposit ada lapisan benda-benda tajam. Elemen menarik lain dari tumpukan ini adanya kerikil sungai yang tampak dipilih berdasarkan warna. Ada kerikil putih di satu tumpukan, sementara di tumpukan lain kerikil merah.
Baca Juga: Menengok Patung Bison Berusia 15.000 Tahun yang Terawat di Gua Prancis
Penemuan artefak-artefak ini juga membantu para peneliti untuk menggambarkan seperti apa kehidupan masyarakat Celtic sekitar 2.800 tahun yang lalu. Dari penggalian didapati barang-barang yang terkait dengan pertanina, peralatan untuk pembuatan tekstil maupun keramik dan lain-lain.
Ada pula tanda-tanda kekayaan misalnya perhiasan mewah dan tali kekang yang akan dipakai oleh kuda. Tim juga mendapati bukti perdagangan jarak jauh berupa dua bilah kapak yang diidentifikasai dibuat di barat daya Inggris, manik-manik kaca dari Italia dan manik-manik amber dari Baltik.
“Semua elemen ini adalah bukti keberadaan masyarakat hierarkis yang kompleks —sebanding dengan masyarakat Celtic di Zaman Besi,” tutur Pierre-Yves Milcent.
Baca Juga: Para Pembuat Roti Prancis Inginkan Baguette Masuk Ke Daftar UNESCO