Mengungkap Asal-usul dan Evolusi Bahasa Isyarat di Kehidupan Manusia

By Fadhil Ramadhan, Senin, 13 September 2021 | 09:00 WIB
Bahasa isyarat merupakan bahasa non-verbal yang menggunakan gestur atau bahasa tubuh (Flickr)

Selain itu, mereka juga ingin mengetahui, seberapa besar tumpang tindihnya dengan daerah otak yang digunakan orang mendengar untuk pemrosesan bahasa lisan.

Dalam sebuah meta-studi yang baru-baru ini diterbitkan dalam jurnal Human Brain Mapping, mereka mengumpulkan data dari eksperimen pemrosesan bahasa isyarat, yang dilakukan di seluruh dunia.

“Untuk pertama kalinya, kami mengidentifikasi daerah otak yang terlibat dalam pemrosesan bahasa isyarat di semua penelitian," jelas Emiliano Zaccarella, penulis makalah sekaligus pemimpin kelompok di Department of Neuropsychology, MPI CBS.

Baca Juga: Menyingkap Jejak Sansekerta Sebagai Bahasa Lisan Tertua di Bumi

Bentuk dari bahasa isyarat pun berbeda-beda di tiap negara. Para ilmuwan mengatakan bahwa asal-usul bahasa isyarat berasal dari Eropa. (Hudson Reporter)

Para peneliti menemukan bahwa yang disebut area Broca, di otak depan belahan kiri, adalah salah satu daerah yang terlibat dalam pemrosesan bahasa isyarat. Wilayah otak ini telah lama diketahui memainkan peran sentral dalam bahasa lisan, di mana ia digunakan untuk tata bahasa dan makna.

Area Broca di belahan kiri adalah simpul pusat dalam jaringan bahasa otak manusia. Area ini bekerja sama dengan jaringan lainnya untuk memproses bahasa, dalam bentuk tanda, suara, ataupun tulisan. Selain itu, area Broca juga memproses informasi linguistik abstrak dalam bentuk bahasa apa pun.

Sebuah penelitian menunjukkan bahwa bahasa isyarat berevolusi dari enam garis keturunan Eropa. Melansir dari Science Focus, penyebaran abahasa isyarat terjadi pada abad ke-18. Para ilmuwan berpendapat bahwa asal-usul bahasa isyarat di dunia, dapat ditelusuri kembali melalui enam garis keturunannya.

Baca Juga: Memaknai 'Bajingan', Pergeseran Makna dari Profesi Jadi Kata Maki