Astronom Menemukan Asal Usul Galaksi Kerdil Penyendiri yang Langka

By Ricky Jenihansen, Rabu, 8 September 2021 | 12:29 WIB
Di sebelah kiri, salah satu galaksi ultra-difusi yang dianalisis dalam simulasi. Di sebelah kanan, gambar galaksi DF2, yang hampir transparan. (ESA/Hubble)

Tapi temuan kali ini, dapat membawa peneliti untuk dapat mengidentifikasi beberapa UDG padam itu dan melacak evolusinya. Galaksi yang padam itu, adalah galaksi yang tidak membentuk bintang. Peneliti menemukan, bahwa galaksi-galaksi kerdil itu berasal dari orbit backsplash.

"Apa yang kami deteksi bertentangan dengan teori pembentukan galaksi karena galaksi kerdil yang padam (ini) harus berada dalam kelompok atau lingkungan kelompok untuk menghilangkan gas mereka dan berhenti membentuk bintang," kata Laura Sales, astronom di University of California, Riverside yang memimpin penelitian kepada UC Riverside News.

Sales menjelaskan bahwa Backsplash, menurut peneliti, mengacu pada galaksi yang terisolasi di lingkungan yang lebih tenang dan bukan dalam lingkungan kelompok atau cluster. Galaksi backsplash adalah objek yang terlihat seperti galaksi terisolasi hari ini tetapi di masa lalu adalah satelit dari sistem yang lebih besar. Itu mirip dengan komet, yang mengunjungi matahari secara berkala, tetapi menghabiskan sebagian besar perjalanannya dalam isolasi , jauh dari sebagian besar tata surya.

Baca Juga: Ibarat Knalpot, Pembentukan Bintang Baru Dapat Mencemari Kosmos

Jatuhnya galaksi ultradiffuse biru ke dalam sistem galaksi dan pengusiran berikutnya sebagai galaksi ultradiffuse merah (telah kehilangan gasnya). (Vanina Rodriguez)

"Galaksi terisolasi dan galaksi satelit memiliki sifat yang berbeda karena fisika evolusi mereka sangat berbeda. Galaksi backsplash ini menarik karena mereka berbagi properti dengan populasi satelit di sistem tempat mereka dulu berada, tetapi hari ini mereka diamati terisolasi dari sistem," katanya.

Untuk diketahui, galaksi kerdil adalah galaksi kecil yang berisi antara 100 juta hingga beberapa miliar bintang. Sementara, Bima Sakti memiliki 200 miliar hingga 400 miliar bintang. Meski semua UDG adalah galaksi kerdil, namun tidak semua galaksi kerdil adalah UDG.

Misalnya, pada luminositas yang sama, galaksi kerdil menunjukkan rentang ukuran yang sangat besar, dari yang kompak hingga menyebar. UDG adalah ujung ekor dari objek yang paling luas pada luminositas tertentu. Sebuah UDG memiliki kandungan bintang dari galaksi kerdil, 10-100 kali lebih kecil dari Bima Sakti. Tapi ukurannya sebanding dengan Bima Sakti, memberikan kecerahan permukaan yang sangat rendah yang membuatnya istimewa.

Baca Juga: Bukan Biru Ataupun Hitam, Inilah Warna Rata-Rata Alam Semesta