Kota Semarang, Jawa Tengah, sebagai titik awal jalur kereta api penumpang dan barang di Indonesia tak terbantahkan lagi. Namun, mencari posisi pasti kompleks stasiun kereta api pertama di Indonesia itu dibaluti silang pendapat. Amat menarik.
Versi keberadaan stasiun pertama di Tanah Air itu berbeda-beda. Beberapa buku yang terbit di Indonesia menyebut tiga nama. Namun, hanya satu yang seharusnya benar.
"Itu sangat penting untuk sejarah perkeretaapian," kata Tjahjono Rahardjo dari Indonesian Railway Preservation Society (IRPS) Koordinator Wilayah (Korwil) Semarang, Kamis (20/2), di Semarang. Ia dosen Program Magister Lingkungan dan Perkotaan di Universitas Katolik (Unika) Soegijapranata Semarang.
Tahun 2009, ia menelusuri permukiman padat di Gang Spoorland, Jalan Ronggowarsito, Kelurhan Kemijen, Semarang TImur, bersama dua rekan IRPS Korwil Semarang, yaitu Deddy Herlambang dan Karyadi Baskoro. Dibantu warga setempat, Ramelan, mereka menemukan jejak Stasiun Semarang yang hampir hilang dan terabaikan sebagai stasiun kereta api pertama.
Sebelum penelusuran, seperti dituturkan Tjahjono, Karyadi Baskoro-lah yang menemukan titik koordinat lokasi Stasiun Semarang itu. Lalu, lokasi pastinya dapat ditelusuri.
Informasi awal Stasiun Samarang dihimpun dari peta-peta kuno koleksi Koninklijk Instituut voor de Tropen dan foto-foto koleksi Koninklijk Instituut voor Tall, Land- en Volkenkunde (KITLV), kemudian dipadu peta dari citra satelit melalui program Google Earth.
Rujukan naskan banyak diambil dari buku Spoorwegstations op Java tulisan Michien van Ballegoijen de Jong (Amsterdam, 1993). Tanggal 10 Agustus 1867, untuk pertama kali resmi dioperasikan angkutan penumpang kereta api dari Stasiun Samarang menuju Tangoeng (Tanggung) sepanjang 25 kilometer melintasi Halte Allas-Toewa (Alas Tua) dan Broemboeng (Brumbung).
Pembangunan stasiun dan jalur relnya berlangsung tiga tahun. Pencangkulan pertama pada 17 Juni 1864 oleh Gubernur Jenderal Hindia Belanda LAJW Baron Sloet va Beele.
Nederlandsch-Indische Spooerweg Maatschappij, disingkat NIS, disebut sebagai perusahaan swasta Belanda yang memiliki dan mengoperasikan kereta api angkutan penumpang dan barang untuk jalur Samarang-Tangoeng.
Menguak tabir
Sebelum penelusuran jejak Stasiun Samarang tahun 2009, informasi stasiun pertama di Indonesia adalah Stasiun Semarang Gudang di Tambaksari, Kemijen. Disebut pula Stasiun Kemijen di Kemijen, Semarang. Keduanya berdekatan.
Stasiun Semarang Gundang, Stasiun Kemijen, dan Stasiun Samarang memang berada di satu kawasan di Kelurahan Kemijen sekarang. Namun, tahun berdiri dan fungsinya berbeda.
Kompleks perkeretaapian bersejarah itu sekarang banyak yang hilang jejaknya. Penurunan permukaan tanah membuat kawasan kompleks Kemijen tergenang limpasan air laut pasang (rob) dan berubah jadi rawa.