Ada banyak tupai di UC Davis, tempat Aliperti bekerja. Tupai-tupai itu bahkan menjadi maskot kehormatan di kampus tersebut, dan menjadi subjek penelitian. Hasilnya, mereka adalah tupai yang istimewa.
"Tupai dari UC Davis berbeda," kata Aliperti. Dia menjelaskan, perilaku tupai itu sangat berbeda dengan C. lateralis lainnya, yang membuat Aliperti merasa tertarik untuk lebih jauh mengamati.
"Saya melihatnya lebih sebagai individu," terangnya. "Saya melihat sebagai, 'Siapa kamu? Mau pergi kemana kamu? Ada apa?' bila berhadapan dengan spesies lain."
Rocky Mountain Biological Laboratory di Gothic, Colorado, Amerika Serikat, menjadi tempat para ilmuwan mempelajari C. lateralis selama beberapa dekade. Aliperti dan tim menggunakan kumpulan data yang kuat dari laboratorium itu, dan memulai serangkaian ekspreimen selama tiga tahun untuk mengamati dan mengukur kerpibadian tupai.
Baca Juga: Sains Baru: Implan pada Otak Adalah Solusi Baik untuk Epilepsi
Catatan tentang kepribadian tupai itu melalui pengamatan empat pengujian seperti lingkungan baru, melihat diri mereka di cermin, inisiatif untuk lari, dan perilaku mereka di dalam perangkap. Perangkap mereka tidak untuk menyakiti atau melukai, hanya untuk pengamatan secara singkat setelah selanjutnya dibebaskan.
Mereka menemukan, tupai yang memiliki skor tinggi dari empat ciri kepribadian itu, lebih banyak bertengger di wilayah kekuasaan dan area inti habitat mereka.
"Hasil kami menunjukkan penggunaan ruang yang bergantung pada kepribadian dan penggunaan sumber daya dalam sistem studi ini," tulis Aliperti dan tim. "Kami harap penelitian kami akan menginspirasi penelitian mendatang yang menghubungkan kepribadian hewan dengan ekologi spasial untuk menginformasikan pengeololaan satwa liar di ekosistem alami."