Mana yang Lebih Berbahaya: Gigitan Kucing atau Gigitan Anjing?

By National Geographic Indonesia, Minggu, 12 September 2021 | 12:02 WIB
Anjing dan kucing adalah mamalia karnivora. Mana yang lebih berbahaya untuk gita: digigit kucing atau digigit anjing? (Wikimedia)

Dari 193 pasien dengan gigitan kucing selama lebih dari tiga tahun, 57 di antaranya harus menjalani rawat inap di rumah sakit rata-rata selama tiga hari. 38 di antara pasien pun harus dibedah untuk menghilangkan jaringan yang terinfeksi. Delapan orang terpaksa dioperasi lebih dari satu kali, dan beberapa memerlukan bedah rekonstruksi.

Peneliti juga menganalisis perkiraan rentang waktu antara gigitan kucing dan perawatan medis. Karena cenderung dianggap sepele, biasanya keluhan baru muncul 27 jam setelah tergigit.

Berdasarkan penelitian, gigitan kucing dapat dikatakan lebih berbahaya dari anjing, sebab kucing memiliki taring tajam, yang dapat menembus lebih dalam daripada gigitan anjing. Apalagi, bakteri yang ditularkan melalui gigitan kucing adalah bakteri yang sifatnya "bandel" dan sulit dilawan dengan antibiotik.

Baca Juga: Sains Kucing: Bagaimana 'Garfield' Mendapat Pola Unik Ditubuhnya

Kucing dapat menginjeksi bakteri lebih jauh ke dalam jaringan tubuh, yang merupakan tempat sempurna bagi potensi berkembangnya infeksi. (Mitsuaki Iwago/ National Geographic Creative)

Dr Brian Carlsen dari Mayo Clinic di Amerika Serikat menjelaskan, bahwa anjing memiliki karakter gigi yang sedikit lebih tumpul dibanding kucing.

"Mereka tidak menembus ke dalam dan cenderung hanya meninggalkan luka yang besar setelah menggigit. Sedangkan, gigi kucing yang tajam, bisa menembus sangat dalam," katanya.

Dia mengatakan, dokter dan korban gigitan kucing perlu mengambil tindakan dan pengobatan serius ketika tangan meradang dan bengkak.

Baca Juga: Sejarah Ringkas Gelombang Besar Penyebaran Kucing ke Penjuru Dunia