Bagaimana Dampak Bahaya Merokok Ganja terhadap Bayi dan Ibu Hamil?

By Afkar Aristoteles Mukhaer, Senin, 13 September 2021 | 17:27 WIB
Ganja memang memiliki bahaya yang sedikit, dan ada manfaatnya. Tetapi bukan berarti 100 persen aman. Ternyata ada dampak pada bayi baru lahir dan ibu hamil. (Getty Images)

"Ganja adalah obat terlarang yang paling banyak digunakan oleh wanita usia reproduksi di Australia, tetapi efek penggunaanya selama kehamil pada hasil neonatal tidak jelas," tulis para peneliti yang dipimpin Luke Grzeskowiak dari Robinson Research Institute, University of Adelaide.

"Dalam studi kohort lintas negara kami, penggunaan kanabis yang berkelanjutan pada 15 minggu kehamilan dikaitkan dengan berat lahir yang jauh lebih rendah, lingkar kepala, panjang badan, dan usia kehamilan, serta dengan morbiditas atau kematian neonatus yang meningkat."

Hasil itu didapatkan dalam wawancara responden tentang pengalamannya menghisap ganja seumur hidup, khususnya selama kehamilan. Kemudian yang merokok ditanyai lebih lanjut terkait keseringannya merokok ganja selama seminggu.

Baca Juga: Apakah Seseorang Bisa Mengalami Overdosis dan Mati Karena Ganja?

Ilustrasi ibu hamil. (Wikimedia Commons)

Selain ganja, juga ditanyai terkait kebiasaan merokok tembakau dan konsumsi alkoholnya. Kemudian dampak dua itu dipertimbangkan agar studi lebih terfokus pada dampak ganja.

Memang, zat terlarang lainnya memiliki dampak, tetapi jumlah wanita yang minum ternyata cukup rendah untuk membuatnya sebagai faktor serius dalam penelitian, Sehingga, dampaknya tidak dipaparkan secara serius dalam laporan ini.

"Temuan kami sangat penting bagi kesehatan masyarakat, terutama mengingat meningkatnya penerimaan ganja secara hukum, sosial, dan medis, dan mereka menyoroti pentingnya penyedia layanan kesehatan yang menasihati wanita usia reproduksi untuk menghentikan atau mengurangi penggunaan ganja sebelum hamil atau, di terbaru, di awal kehamilan," papar para peneliti.

Data dari bidan juga penting untuk mengetahui seberapa subyek yang dites terkait depresi dan kecemasannya, kondisi saat kelahiran, serta pengukuran pada bayi.

Baca Juga: Peneliti Mengungkap Sejarah Domestikasi Ganja Melalui Sekuens Genom