Nationalgeographic.co.id - Sejatinya, Nagari Minangkabau sejak zaman VOC hingga Hindia Belanda sudah mulai dijadikan tambang emas. Tambang Emas itu berada di pesisir selatan. Untuk mengembangkan sayap perekonomian kolonial, tahun 1868 para peneliti masa itu menemukan kekayaan batu bara di Sawahlunto.
Bentang alamnya yang indah dan masih dipegang oleh kalangan adat (ulayat), membuat pemerintah koloni harus melakukan pembebasan dan ganti rugi--yang sebenarnya cenderung merugikan kaum adat secara tidak sadar.
Yang terkenal adalah tambang batu bara Ombilin yang baru dibuka 1892. Zaiyardam Zubir dalam buku Pertempuran nan Tak Kunjung Usai: Eksploitasi Buruh Tambang Ombilin oleh Kolonial Belanda 1891-1921, pengajar Jurusan Sejarah Universitas Andalas Padang, mengungkap tambang itu sebenarnya memberi keuntungan penduduk sekitar berupa keterbukaan akses dan ekonomi pedalaman.