Serangkaian rincian baru menampilkan sebuah kronologi yang lebih jelas tentang apa yang mungkin terjadi pada pesawat Malaysia Airlines MH370 dari waktu lepas landas hingga status terakhirnya yang dapat diketahui, yaitu tujuh jam kemudian.
CEO Malaysia Airlines, Ahmad Jauhari Yahya, Senin (17/3), mengatakan bahwa tidak jelas apakah kata-kata terakhir dari kokpit datang sebelum atau setelah sistem data pelaporan pesawat itu dimatikan. Sebelumnya, pihak berwenang Malaysia mengatakan bahwa pesan "Baiklah, selamat malam" datang setelah sistem dinonaktifkan.
Pesawat itu hilang pada 8 Maret 2014, itu telah memasuki hari ke-12 pada Rabu (19/3) ini, dengan 239 orang di dalamnya.
Berikut ini adalah bagaimana pakar merekonstruksi saat-saat penting penerbangan itu, menurut koresponden penerbangan CNN, Richard Quest.
Lepas landas pukul 00.41
Semua sistem pelacakan berfungsi saat Boeing 777-200ER itu lepas landas dari Kuala Lumpur, Malaysia ke Beijing, Cina pada Sabtu, 8 Maret itu.
ACARS kirim data komunikasi pukul 01.07
Sekitar setengah jam setelah lepas landas, salah satu sistem komunikasi pesawat itu mengirimkan apa yang ternyata menjadi transmisinya yang terakhir, kata CEO Malaysia Airlines.
ACARS (Aircraft Communications Addressing and Reporting System) merupakan komputer di dalam pesawat yang mengumpulkan informasi, kebanyakan tentang kinerja pesawat dan pilot. Itu mirip komputer-komputer yang kini ada di dalam mobil yang melacak performa mesin.
Di pesawat, komputer ACARS memproses ribuan potongan data dan mengirim informasi itu melalui satelit ke maskapai penerbangan, produsen mesin dan para pihak berwenang lainnya. Informasi itu berguna bagi tujuan operasional, pemeliharaan, penjadwalan dan kinerja. "Bos Anda akan tahu bagaimana Anda menerbangkan pesawat karena ACARS akan memberitahu mereka," kata Quest.
Voice check-in pukul 01. 19
Seseorang di kokpit pesawat melakukan voice check-in dengan pengontrol lalu lintas udara saat pesawat itu tampaknya meninggalkan wilayah udara Malaysia dan memasuki wilayah udara Vietnam. Penyelidikan awal menunjukkan itu adalah co-pilot, Fariq Ab Hamid, kata sejumlah pejabat Malaysia Airlines.
"Baiklah, selamat malam" merupakan kata-kata terakhir dari kokpit, kata Zulazri Mohd Ahnuar, seorang petugas penerbangan sipil Malaysia. Frase "selamat malam (good night)" merupakan istilah radio yang digunakan para pilot ketika beralih dari satu wilayah udara yang satu ke wilayah udara yang lain, kata Quest. "Itu normal. Itu terjadi triliunan kali," tambah Quest.