Saat-saat Penting Hilangnya Pesawat Malaysia Airlines

By , Kamis, 20 Maret 2014 | 08:55 WIB

Transmisi ACARS yang mestinya muncul tidak muncul pada pukul 01.37

ACARS seharusnya mengirimkan data setengah jam setelah pengiriman terakhir. Karena itu, ACARS seharusnya mengirimkan data lagi pada pukul 01.37, tetapi hal itu tidak terjadi, kata Yahya. Jadi, ACARS berhenti berkomunikasi antara pukul 01.07 - 01.37.

Menurut Quest, ini sebuah peristiwa penting. Mematikan ACARS butuh pengetahuan khusus. Jika pesawat itu dibajak atau menjadi target terorisme, mematikan ACARS akan menjadi langkah strategis karena sistem itulah yang melapor ke satelit apa pun yang dilakukan terhadap pesawat.

Deteksi radar militer pukul 02.15

Meskipun pesawat Malaysia itu tidak mengirimkan informasi dengan ACARS atau transponder, radar di darat atau di tempat lain masih dapat mendeteksi pesawat di udara. Menurut seorang perwira Angkatan Udara Malaysia, radar militer melacak pesawat itu saat melewati pulau kecil yang disebut Pulau Perak di Selat Malaka.

Pada titik ini, pesawat itu sudah ratusan mil dari jalur sebenarnya. Bahkan, pesawat itu sudah berada di sisi lain Semenanjung Malaysia.

Radar militer menunjukkan, pesawat itu terbang ke arah barat Semenanjung Malaysia, kata Perdana Menteri Malaysia, Najib Razak. Pesawat itu kemudian diyakini entah berbelok ke arah barat laut ke Teluk Benggala atau ke barat daya ke Samudera Hindia. Itulah terakhir kalinya radar sipil atau militer diketahui telah melacak pesawat itu.

Fokus saat ini adalah mencari pesawat itu di Samudra Hindia bagian selatan, kata seorang pejabat AS. "Skenario selatan tampaknya lebih masuk akal," kata pejabat itu.

Pesawat itu seharusnya tiba di Beijing puku 06.30

Itulah waktu MH370 seharusnya mendarat di ibu kota China itu.

Pengumuman pesawat hilang pukul 07.24

Malaysia Airlines mengumumkan hilangnya pesawat itu di Facebook.

Handshake satelit pukul 08.11

Najib mengungkapkan hari Sabtu bahwa satelit masih melacak pesawat itu pada pukul 08.11, tujuh jam lebih setelah lepas landas. Najib tidak memberikan rincian tentang pelacakan satelit itu. Namun tampaknya sejumlah satelit di atas samudra mendeteksi pesawat itu karena sebuah satelit atau sejumlah satelit berusaha melakukan serangkaian "handshake", atau koneksi elektronik, dengan pesawat di bawahnya, kata Quest.

Kemungkinan pesawat itu tidak menyelesaikan proses handshake karena sistem komunikasinya dinonaktifkan, kata Quest.

Namun, satelit akan tetap mampu melacak pesawat yang terbang di bawah mereka dan akan menyampaikan pesan elektronik seperti memanggil: "Ada pesawat: Halo, halo, halo? Apakah Anda punya sesuatu untuk kami" kata Quest.

Perdana Menteri Malaysia mengatakan, "data mentah satelit" mengkonfirmasi bahwa pesawat itu adalah MH370. Menurut Najib, pihak AS dan Inggris sepakat tentang hal itu. "Karena jenis data satelit itu, kami tidak dapat mengonfirmasi lokasi yang tepat dari pesawat itu ketika terakhir kali melakukan kontak dengan satelit," kata Najib.

Pihak berwenang yakin pesawat itu berada di salah satu dari dua "koridor", entah koridor utara yang memanjang dari utara Thailand, Kazakhstan hingga Turkmenistan atau di koridor selatan menuju Indonesia hingga Samudera Hindia di selatan.