Scenopinus jerei, Spesies Baru Lalat Jendela Ditemukan di Finlandia

By Wawan Setiawan, Kamis, 16 September 2021 | 20:00 WIB
Spesies baru ini secara resmi diberi nama Scenopinus jerei. (Itä-Suomen yliopisto)

Ada banyak spesies lalat jendela, jumlah mereka bahkan lebih dari 400 spesies lalat jendela di seluruh dunia. Sebagian besar lalat-lalat ini hidup di daerah panas dan gersang. Spesies yang ditemukan di Finlandia mungkin juga telah beradaptasi untuk hidup di habitat kering, seperti sarang hewan, di mana larva mereka memangsa serangga lain.

Perwakilan keluarga yang paling terkenal adalah lalat jendela kosmopolitan (Scenopinus fenestralis), umumnya lalat ini ditemukan di dalam ruangan di tempat tinggal buatan manusia. Selain lalat jendela yang umum, spesies lain, seperti Scenopinus niger, juga sebelumnya dikenal dari Finlandia.

Sepert yang dilansir oleh Sci News, Dr. Jaakko Pohjoismäki dari University of Eastern Finland dan Dr. Antti Haarto dari University of Turku, mengatakan, "Spesies Nordik diasosiasikan dengan habitat kering, seperti sarang hewan, di mana larva mereka memangsa serangga lain."

Baca Juga: Lalat Pikat Gemar Menghisap Darah dan Ganja

Tampilan depan Scenopinus jerei jantan. (Pohjoismäki & Haarto)

 

Lalat jendela yang umum dapat dianggap bermanfaat karena larva mereka memangsa hama lain dalam ruangan. Spesies yang baru dideskripsikan ini hidup di sarang burung yang berongga di habitat hutan boreal dan tersebar luas tetapi jarang sekali dijumpai di Finlandia. Spesies ini, sejauh ini hanya diketahui dari Finlandia, tetapi peneliti berharap dapat menemukan mereka di habitat yang sesuai juga dari negara-negara tetangga lainnya.

"Lalat jendela yang umum dapat dianggap bermanfaat karena larva mereka memangsa hama dalam ruangan." kata Pohjoismäki.

Keberadaan spesies Scenopinus ketiga di Finlandia telah diketahui selama beberapa decade baru-baru ini, walaupun pada awalnya peneliti menaruh mereka pada identitas yang salah.

Orang pertama yang menduga bahwa spesies ini baru dalam sains adalah Jere Kahanp, yaitu seorang ahli diptera dan manajer digitalisasi di Museum Sejarah Alam Finlandia. Meskipun sudah bertahun-tahun kemungkinan lalat ini sudah ada dengan identitas yang salah, dikarenakan ia kurang dikenal oleh banyak orang. Maka membutuhkan orang yang benar-benar ahli dibidangnya untuk dapat mengungkap identitas aslinya yang benar.

Baca Juga: Kisah Pemuda Afrika Manfaatkan Lalat untuk Atasi Limbah Pangan