Nationalgeographic.co.id—Sebuah studi baru telah dilakukan oleh para ilmuwan dari University of Cambridge untuk menindaklanjuti eksperimen XENON1T di Italia yang mana hasil dari eksperimen tersebut masih belum bisa menjelaskan tentang energi gelap. Hal ini mungkin disebabkan oleh karena energi gelap bukanlah materi gelap yang dirancang untuk dideteksi oleh eksperimen tersebut.
Menurut para ilmuwan, ada sekitar 68 persen dari alam semesta ini adalah berupa energi gelap. Partikel energi gelap ini diproduksi di wilayah Matahari dengan medan magnet yang sangat kuat.
Untuk mendukung penelitian mereka, para ilmuwan membuat sebuah model fisik yang dapat membantu menjelaskan hasilnya. Studi ini merupakan langkah penting dalam upaya untuk mendeteksi energy gelap.