Gabrielle Berlatier, Perempuan yang Menerima Kuping Pelukis Van Gogh

By National Geographic Indonesia, Senin, 20 September 2021 | 23:15 WIB
La Mousmé juga dikenal sebagai La Mousmé, duduk di kursi. Lukisan oleh Vincent van Gogh pada 1888 saat tinggal di Arles. Kini, peneliti mengungkap jati dirinya. (National Gallery of Art, Washington DC)

Dia adalah putri seorang petani yang dikisahkan, dalam catatan Institut Pasteur di Paris, tempat Van Gogh dirawat akibat rabies setelah digigit anjing.

Martin Bailey, yang menulis itu dalam The Art Newspaper, mengatakan terungkapnya nama perempuan itu dianggap sebagai pemecahan "salah satu misteri yang melibatkan Van Gogh".

Buku Van Gogh's Ear: The True Story mengungkap fakta bahwa Van Gogh mengiris seluruh bagian telinganya, bukan hanya memotong bagian cupingnya saja. Van Gogh disebutkan 'menghadiahkan' potongan telinga itu kepada Gabrielle dengan tulisan, "Jaga benda ini dengan hati-hati."

Berdasarkan penelitian terbaru, Gabrielle bekerja sebagai pembantu di rumah-rumah bordil saat dia 'dihadiahi' potongan telinga Van Gogh itu. The Art Newspaper juga menunjukkan bahwa Gabrielle juga mungkin bekerja sebagai tukang bersih-bersih di Cafe de la Gare, yang dikelola dua teman Van Gogh.

Baca Juga: Lukisan Van Gogh Dicuri Saat Museum Belanda Tutup Karena COVID-19

La Mousmé juga dikenal sebagai La Mousmé, duduk di kursi. Lukisan oleh Vincent van Gogh pada 1888 saat tinggal di Arles. Kini, peneliti mengungkap jati dirinya. (National Gallery of Art, Washington DC)

Sang pelukis juga diketahui sempat tinggal di tempat itu selama beberapa bulan. Hal ini, sebut artikel itu, kemungkinan membangkitkan rasa ingin tahu bahwa wanita itu adalah seseorang yang sering Van Gogh temui.

Nama Gabrielle kemungkinan telah disebut dalam sebuah artikel pada 1936. Dalam artikel itu disebut Gabrielle ditanyai polisi yang dipanggil ke rumah bordil di Arles, tempat Van Gogh memotong telinganya pada 1888. Namun sejumlah laporan dalam surat kabar saat itu menyebut nama Rachel, yang kemungkinan merupakan nama julukan perempuan itu. Pelukis itu mengiris telinganya karena menderita depresi berat dan sehari kemudian dibawa polisi ke rumah sakit. Setelah peristiwa itu, pelukis terkenal ini bunuh diri pada 1890.