Beberapa detik kemudian, gelombang kejut besar menghantam kota tersebut. Gelombak itu bergerak dengan kecepatan sekitar 1.200 kilometer per jam. Itu lebih kuat daripada tornado terburuk yang pernah tercatat.
Angin mematikan itu merobek kota, menghancurkan setiap bangunan. Mereka memotong bagian atas istana 4 lantai setinggi 12 meter dan meniup puing-puing yang bercampur aduk ke lembah berikutnya. Tak satu pun dari 8.000 orang atau hewan di dalam kota itu yang selamat. Tubuh mereka terkoyak dan tulang mereka hancur berkeping-keping.
Sekitar satu menit kemudian, 22 kilometer di sebelah barat Tall el-Hammam, angin dari ledakan menghantam kota Yerikho. Tembok Yerikho runtuh dan kota itu terbakar habis.
Baca Juga: Sejarah Tersembunyi Julfar, Kota yang Hilang di Gurun Uni Emirat Arab
Semuanya terdengar seperti klimaks dari film bencana Hollywood. Bagaimana kita tahu bahwa semua itu benar-benar terjadi di sebuah kota dekat Laut Mati di Yordania ribuan tahun yang lalu?
Christopher R. Moore, arkeolog dari South Carolina Institute for Archaeology and Anthropology di University of South Carolina mengatakan bahwa perlu hampir 15 tahun penggalian arkeologi yang melelahkan oleh ratusan orang untuk mendapatkan jawaban tersebut. "Penelitian Ini juga melibatkan analisis terperinci dari material-material yang digali oleh lebih dari dua lusin ilmuwan di 10 negara bagian di AS, serta Kanada dan Republik Ceko," tulis Moore dalam sebuah artikel di The Conversation.
Penelitian ini melibatkan banyak ahli arkeologi, ahli geologi, ahli geokimia, ahli geomorfologi, ahli mineral, ahli paleobotani, ahli sedimentologi, ahli dampak kosmik, dan dokter medis. "Inilah cara kami membangun gambaran kehancuran di masa lalu ini," kata Moore.
Baca Juga: Ilmuwan Mengungkap Asal Asteroid Chicxulub Pembunuh Dinosaurus