Ar-Razi secara akurat menggambarkan depresi sebagai penyakit yang berasal dari otak. Dia menyebutnya sebagai "gangguan obsesif-kompulsif melankolis", yang berasal dari perubahan aliran darah di otak, sebagaimana diberitakan Ancient Origins.
Dia mendesak semua dokter untuk merawat pasien mereka dengan kebaikan dan perawatan khusus, dan menekankan penguatan positif, yaitu penghargaan untuk perilaku yang tepat. Setelah memberikan perawatan yang berhasil, Ar-Razi akan mengeluarkan para pasien dan memberi mereka sejumlah uang. Ini akan membantu mereka dengan kebutuhan mendesak kembali ke masyarakat dan membantu transisi mereka.
Ini dianggap sebagai kasus perawatan psikiatris pertama yang tercatat. Dan kita dapat dengan aman berasumsi bahwa Muhammad Ar-Razi berhasil menyembuhkan banyak kasus depresi dengan pendekatan pengobatannya yang hati-hati dan baik.
Di zaman sekarang, masih banyak orang yang berpikiran bahwa orang-orang menjadi depresi karena kerasukan setan atau memiliki iman yang lemah. Selain itu, banyak pasien depresi yang masih mendapat perlakuan tak manusiawi, seperti dipasung dan dipukuli.
Namun di sisi lain, kini juga banyak pasien depresi yang bisa mendapat perawatan dan pengobatan yang tepat sehingga bisa sembuh. Hal itu bisa terwujud salah satunya berkat warisan ilmu dan keteladanan dari Abu Bakar Muhammad bin Zakariya Ar-Razi, ilmuwan Muslim yang mampu berpikir logis dan melampaui zamannya.