Kisah Agnes Bowker Melahirkan Kucing dan Misteri di Baliknya

By Utomo Priyambodo, Jumat, 24 September 2021 | 18:30 WIB
Ilustrasi perempuan hamil. (Citra Anastasia)

Di satu sisi, otoritas agama, keluarga kerajaan, dan istana diakon agung merasa lega karena tidak ada kekuatan supernatural di balik kehamilan dan persalinan Bowker. Namun pertanyaan pentingnya adalah apa yang sebenarnya terjadi pada Bowker, dan mengapa seluruh kota Harborough, Leicestershire berkonspirasi untuk mengklaim bahwa Bowker melahirkan seekor kucing?

Akhirnya, Bowker mengaku telah melahirkan seorang anak yang meninggal. Namun, bahkan dalam pengakuannya, dia tidak jelas apakah anak itu dirawat atau meninggal selama persalinannya. Dia mengklaim bayi itu telah dimakamkan di Little Bowden. Meskipun Bowker terbukti berbohong, kebenaran yang sebenarnya tampak jauh lebih jahat. Dia berbohong demi menutupi status pernikahan dan persalinannya itu.

Menurut artikel yang ditulis Leila Kozma, Bowker menyebutkan beberapa cerita yang terdiri atas dia ditunggangi oleh binatang buas, diperkosa, dan terus-menerus dianiaya. Namun, kebenaran yang menyedihkan dari ceritanya adalah bahwa dia telah dilecehkan secara seksual dan dimanfaatkan karena penyakit mentalnya dan statusnya dari kelas pekerja yang rendah.

Dia mungkin memang hamil dan takut dipermalukan secara sosial dan dikucilkan karena sesuatu yang di luar kendalinya. Jika ketahuan dan dikucilkan, dia tidak akan sulit mendapat pekerjaan dan juga tidak dapat menerima bantuan dari keluarganya atau masyarakat kota.

Baca Juga: Dua Perempuan India Ciptakan Celana Jin Anti Perkosaan

Ratu Elizabeth di awal 40-an. Dia memiliki rambut merah, kulit putih, dan memakai mahkota dan kalung mutiara. Kisah Bowker segera menarik perhatian Komisaris Archdeacon Anthony Anderson, Earl dari Huntingdon Henry Hastings, Uskup London Edmund Grindle, sekretaris negara William Cecil, dan akhirnya, sampai juga ke Ratu Elizabeth I. (Public Domain)

Dari sudut pandang Leila Kozma, jika seluruh kota membantu Bowker dalam fantasi supernaturalnya, ini akan mengurangi dampak yang akan dia hadapi jika dia menjadi korban kekerasan seksual dan kehamilan yang tidak diinginkan. Dengan mengeklaim dirinya memiliki penyakit mental dan menjadi korban kekuatan sihir atau supernatural setidaknya akan memungkinkan dia untuk mempertahankan beberapa posisi dalam komunitasnya.

Pada masa itu, seluruh Inggris lebih memilih seorang wanita menjadi korban kehamilan supernatural daripada menjadi korban kehamilan yang tidak diinginkan, apalagi menjadi pelaku pembunuhan bayi.

Menurut Kozma, hingga 3% dari anak-anak yang lahir selama era Elizabeth, sayangnya, adalah hasil dari pelecehan seksual dan pemerkosaan terhadap pembantu rumah tangga. Apa yang memperburuk masalah adalah bahwa selama era ini, ada kepercayaan umum bahwa agar pembuahan dapat berlangsung, baik pria maupun wanita perlu mencapai orgasme. Hal ini mengakibatkan mengkategorikan kehamilan akibat perkosaan sebagai pelanggaran ringan dan kejahatan nafsu bersama.

Sifat supernatural dari kisah Bowker ini bisa menjadi cerita sampul yang menyembunyikan sesuatu yang jauh lebih menakutkan: ketakutan akan ditinggalkan, dihakimi, dan dikucilkan hanya karena menjadi korban pemerkosaan dan kehamilan yang tidak diinginkan. Hingga di zaman modern saat ini sayangnya masih banyak orang yang memperlakukan korban perkosaan atau pelecehan seksual seolah pelaku kejahatan.

Baca Juga: Tradisi Menyetrika Payudara Agar Terhindar dari Kejahatan Seksual