Singkap Sumenep, Kenapa Warga Pesisir Gemar Rebahan di Kasur Pasir?

By Galih Pranata, Kamis, 30 September 2021 | 18:00 WIB
Selepas Shalat Dzuhur, masyarakat pulang dengan bersepeda dari Masjid Agung Sumenep. Masjid ini dirancang oleh orang Tionghoa. (Andi Prianto/National Geographic Indonesia)

Rumah-rumah penduduk di desa tersebut seperti rumah pada umumnya. Ulfa meneruskan, Hanya saja, hal yang membedakan adalah disetiap kamar tidur di dalam rumah terdapat kolam pasir berbentuk persegi, berukuran sekitar 2x2 yang dipakai untuk alas tidur, yang mereka sebut dengan kasur pasir.

"Saat mereka lelah sehabis bekerja, mereka melepas lelah dengan duduk dan rebahan dipasir, mereka juga menerima tamu atau ngobrol dengan tetangga atau kerabat di pasir yang diletakkan dihalaman," tulis Eko Mulyadi.

Eko Mulyadi, bersama dengan Syaifurrahman Hidayat dan Dian Ika Puspitasari, mengisahkan hasil risetnya tentang budaya masyarakat Sumenep. Mereka menuliskannya dalam Jurnal Keperawatan, berjudul Perilaku, Support System, dan Kebiasaan Sehari-hari Masyarakat Adat Kampung Pasir. Jurnalnya dipublikasi pada Maret 2021.

Baca Juga: Rumah Bheley, Rumah Berlanggam Paduan Madura Cina di Bangkalan

Buruh pikul memindahkan keranjang demi keranjang garam dari ladang di Sumenep. (Hafidz Novalsyah/National Geographic Indonesia)

"Khususnya pada bulan purnama semua anggota keluarga berkumpul di halaman. Mereka menikmati bulan purnama semalam suntuk, bercengkrama hingga menjelang pagi dan memilih tidur di luar," tulis Eko.

Dahulu, proses melahirkan dibantu dukun, dilakukan diatas pasir. "Mereka melahirkan di atas pasir membuat darah tidak akan mengalir karena langsung diserap pasir sehingga mudah dibuang," lanjutnya. Namun, generasi saat ini tidak lagi melahirkan di pasir. Masyarakat Sumenep modern sudah melahirkan di bidan, bahkan dilarang melahirkan di atas pasir.

Baca Juga: Hikayat Garam di Pulau Madura, Cermin Pertautan Manusia dan Alam

Potret seorang anak dan ayahnya tengah tertidur lelap diatas pasir di Sumenep. Masyarakat di beberapa desa di pesisir pantai Kabupaten Sumenep, Madura, memiliki kebiasaan unik, yaitu tidur di pasir. (yan.vn)

Mereka mempercayai banyak hal sehingga memutuskan untuk melakukan segala aktivitasnya di atas pasir. "Beristirahat di atas pasir akan lebih rileks dibandingkan diatas kasur," tambahnya.

Hasil penelitian laboratorium yang ditulis oleh Ulfa Anisa, mengungkapkan bahwa jenis pasir yang mereka jadikan sebagai alas untuk tidur mengandung beberapa unsur. 

"Terdapat Alumina Oksida (AL2O3), Kalsium Oksida (CaO), Oksida Besi (Fe2O3), Magnesium Oksida (MgO), Timbal (Pb) dan lain-lain," tulis Ulfa. Kalsium Oksida (CaO) secara kimiawi memiliki daya pelepas panas.

"Unsur tersebut dapat menimbulkan pengaruh hangat, sehingga dapat memperlancar peredaran darah pada tubuh manusia, yang kemudian memperbaiki metabolisme tubuh dan pada akhirnya menciptakan kekebalan tubuh (peningkatan imunitas tubuh)," pungkasnya.

Baca Juga: Serdadu VOC Asal Tanah Madura