Pada penelitian ini, tim menggunakan penanggalan zirkon timbal uranium, kemostratigrafi resolusi tinggi, data palinologis dan sedimentologi untuk menghubungkan kondisi terestrial di wilayah tersebut dengan aktivitas vulkanik skala besar yang sinkron di Amerika Utara.
Hasilnya, para peneliti mengungkapkan empat episode berbeda dari aktivitas vulkanik selama periode ini, dengan sumber yang paling mungkin adalah gunung berapi besar. letusan dari Provinsi Beku Besar Wrangellia, sisa-sisanya terawetkan di bagian barat Amerika Utara.
Rekan peneliti Jason Hilton, Profesor Palaeobotany dan Palaeoenvironments di University of Birmingham's School of Geography dalam rilis University of Birmingham mengatakan, dalam waktu dua juta tahun, kehidupan hewan dan tumbuhan di dunia mengalami perubahan besar termasuk kepunahan selektif di laut.
Baca Juga: Spicomellus afer, Spesies Baru Dinosaurus Herbivora dari Maroko
"Alam dan diversifikasi kelompok tumbuhan dan hewan di darat Peristiwa ini bertepatan dengan interval curah hujan yang luar biasa yang dikenal sebagai Episode Pluvial Carnian," kata Hilton.
Penelitian mereka, katanya, menunjukan catatan rinci dari sebuah danau di Tiongkok Utara, bahwa periode ini sebenarnya dapat diselesaikan menjadi empat peristiwa berbeda. "Masing-masing didorong oleh denyut terpisah dari aktivitas vulkanik kuat yang terkait dengan pelepasan karbon dioksida yang sangat besar ke atmosfer. Ini memicu peningkatan suhu dan kelembaban global," kata Hilton.
Ia menambahkan, menambahkan selain dinosaurus, periode luar biasa dalam sejarah Bumi itu juga penting bagi kebangkitan kelompok konifer modern. "(Itu) juga memiliki dampak besar pada evolusi ekosistem darat dan kehidupan hewan dan tumbuhan, termasuk pakis, buaya, kura-kura, serangga dan mamalia pertama."
Baca Juga: Temuan Terbaru: Tyrannosaurus rex Mengibaskan Ekornya Saat Berlari