Para peneliti menemukan bahwa setiap fase letusan gunung berapi bertepatan dengan gangguan besar di Bumi. Gangguan itu memengaruhi siklus karbon global, perubahan iklim besar ke kondisi yang lebih lembab, pendalaman danau dengan penurunan oksigen dan kehidupan hewan yang sesuai.
Peristiwa geologis dari jangka waktu yang sama di Eropa Tengah, Greenland Timur, Maroko, Amerika Utara, dan Argentina, di antara lokasi lain menunjukkan bahwa peningkatan curah hujan mengakibatkan perluasan luas cekungan drainase yang menyatu menjadi danau atau rawa, bukan sungai atau lautan.
"Hasil kami menunjukkan bahwa letusan gunung berapi yang besar dapat terjadi dalam beberapa gelombang yang berbeda— menunjukkan kemampuannya yang kuat untuk mengubah siklus karbon global, menyebabkan gangguan iklim dan hidrologi dan mendorong proses evolusi," tambah rekan penulis Sarah Greene, Dosen Senior di School of Geography, Earth and Environmental Sciences at the University of Birmingham.
Baca Juga: Apakah Dinosaurus Juga Sering Jatuh Sakit dan Terluka Seperti Manusia?
Emma Dunne, seorang Palaeobiologist yang juga berasal dari University of Birmingham namun tidak terlibat dalam penelitian ikut menanggapi penelitian tersebut. Menurutnyam periode aktivitas vulkanik dan perubahan lingkungan yang relatif lama ini akan memiliki konsekuensi yang cukup besar bagi hewan di darat.
"Saat ini, dinosaurus baru saja mulai berdiversifikasi, dan kemungkinan besar tanpa peristiwa ini, mereka tidak akan pernah mencapai dominasi ekologisnya. lihat selama 150 juta tahun ke depan," kata Dunne.
Baca Juga: Ulughbegsaurus uzbekistanensis, Meruntuhkan Kegarangan Tyranosaurus