Virus Corona Bisa Berdampak Terhadap Kepekaan Pancaindera Kita

By Afkar Aristoteles Mukhaer, Jumat, 1 Oktober 2021 | 09:00 WIB
Infeksi virus corona bisa menyebabkan gangguan pada panca indera kita. (Thinkstock)

Tidak berfungsinya penciuman yang disebut anosmia ini membuat total kehilangan semua jenis aroma.

Ada dua jenis utama hilanganya penciuman. Pertama, kehilangan penciuman konduktif yang dapat terjadi karena hidung tersumbat, atau obstruksi yang mencegah molekul bau masuk ke rongga hidung. Kedua, yang tampaknya terjadi pada COVID-19, adalah kehilangan penciuman sensorineural yang melibatkan kerusakan atau disfungsi pada neuron indera.

“Pada COVID-19, kebanyakan orang tidak memiliki banyak gejala di hidung, namun kehilangan penciuman bisa cukup parah,” kata Justin Turner, seorang profesor bedah THT-kepala dan leher di Vanderbilt University Medical Center dan direktur Vanderbilt Smell and Taste Center. Dikutip dari National Geographic.

"Kami percaya [disfungsi] ini berasal dari kerusakan sel sustentacular yang hidup di hidung dan sangat rentan terhadap infeksi virus."

Disfungsi ini akan pulih, seiring seseorang sembuh dari COVID-19. Pulihnya indera penciuman disebabkan sel kita beregenerasi, bereaksi, sehingga membuat neuron fungsional baru, ungkapnya. Sementara, jika dirawat di rumah sakit, dokter mungkin akan memberikan resep pengobatan untuk memunculkan kembali aroma. 

"Apa yang Anda lakukan adalah mefungsikan kembali penciuman terhadap bau-bauan dan membantu otak membentuk sambungan baru [pada saraf di hidung]," terang Turner. "Setelah kerusakan [pada neuron] selesai, kami (para dokter) akan mengandalkan kapasitas regeneratif dalam sistem penciuman untuk membantu orang mendapatkan kembali indera penciumannya."

Hal serupa juga terjadi pada indera perasa kita, seiring dengan indera penciuman pulih.

Kaburnya penglihatan

Infeksi virus corona bisa menyerang pengelihatan kita. (Reuters via VOA Indonesia)

Baca Juga: Vaksin COVID-19 Pfizer Tampaknya Juga Akan Diberikan kepada Anak SD

Studi tahun 2020 di BMJ Open Ophthalmology mengungkap, beberapa pasien melaporkan masalah pengelihatannya. Masalah itu terkait dengan sensitivitas cahaya, mata sakit, dan pengelihatan kabur, yang menjadi gangguan umum pasien COVID-19. Biasanya gejala ini muncul karena pada mata mereka terdapat viral load, atau banyaknya muatan virus pada darah seseorang.

Namun dalam kasus lain, beberapa dokter juga menemukan virus corona dapat meningkatkan risiko pembekuan darah di seluruh tubuh, termasuk pada retina. Risiko ini bisa menyebabkan pengelihatan kabur, bahkan kehilangan penglihatan pada taraf tertentu.

Disarankan, bagi yang mengalami perubahan penglihatan akibat COVID-19, untuk segera memeriksanya pada dokter. Sebab, masalah kehilangan pengelihatan tertentu dapat diobati dengan obat-obatan.