Analisa Tinta Ungkapkan Rahasia dalam Surat Cinta Marie Antoinette

By Agnes Angelros Nevio, Minggu, 3 Oktober 2021 | 09:00 WIB
Foto dari halaman surat yang ditulis Marie Antoinette kepada Fersen pada tanggal 4 Januari 1792. ()

Untuk mengungkap tulisan di balik redaksi—pusaran coretan gelap dipermudah dengan huruf tambahan untuk membuang coretan—para peneliti menggunakan metode yang disebut spektroskopi fluoresensi sinar-X (XRF).

Pemindai XRF mengarahkan sinar-X ke surat, menarik atom yang ada dalam tinta, yang kemudian memancarkan gelombang panjang unik yang memungkinkan peneliti mengidentifikasi atom mana yang ada di setiap piksel.

Untuk mempermudah, coba Anda bayangkan sedang menulis Surat cinta dengan tinta tembaga, dan Anda merasa malu dengan tulisan tersebut—mencoretnya dengan tinta dari besi. Itu adalah masalah dalam coretan yang ada di surat Antoinette dan von Fersen, jadi peneliti memindai tembaga yang memungkinkan tulisan anda akan terlihat.

"Pekerjaan yang fantastis ... Saya pikir pekerjaan itu bisa berbicara sendiri," kata Joris Dik, seorang profesor dan kepala departemen Ilmu dan Teknik Material di Technische Universiteit Delft di Belanda, yang tidak terlibat dalam penelitian ini. Dik dan rekan-rekannya di Antwerp University adalah yang pertama mengembangkan teknik spektroskopi XRF sekitar 10 tahun yang lalu, untuk memindai gambar tersembunyi di permukaan besar seperti lukisan.

Selanjutnya peneliti mencoba mengidentifikasi coretan. Hipotesis utama adalah bahwa coretan tersebut kemungkinan dibuat oleh seseorang dalam keluarga von Ferson—mungkin untuk menjaga reputasi mereka—seperti keponakan buyutnya.

Namun ketika penelitian dilakukan lebih dalam, para peneliti justru terkejut saat menemukan siapa pelaku yang mencoret surat cinta tersebut. Mereka membandingkan komposisi tinta yang digunakan oleh von Fersen dengan tinta coretan dan menemukan bahwa komposisi tinta coretan sama dengan tinta tulis pada surat lain.

"Kebetulan itu terlalu besar," kata Michelin. Terlebih lagi, dalam satu surat, von Fersen menambahkan beberapa kata—seorang spesialis menegaskan bahwa itu adalah tulisan tangannya—di atas bagian yang disunting dengan tinta yang sama dengan redaksi. Teks yang diedit berbunyi "surat tanggal 28 sampai padaku," sedangkan teks awalnya adalah "surat tanggal 28 membuatku bahagia."

Sekarang, Michelin dan timnya berharap untuk menggunakan kecerdasan buatan untuk membantu mereka menguraikan beberapa teks berkualitas buruk yang mereka temukan di bawah coretan.