Temuan Kerangka Suku Maya di Gua Meksiko, Diyakini Bagian dari Ritual

By Hanny Nur Fadhilah, Senin, 4 Oktober 2021 | 16:00 WIB
Arkeolog temukan kerangka suku maya berusia 7.000 tahun. (Histecho)

Arekeolog Alberto Martos, dari Institut Nasional Antropologi dan Sejarah mengatakan bagi bangsa Maya, lokasi temuan itu adalah gua leluhur.

Arkeolog asal Meksiko itu mengatakan kerangka manusia yang ditemukan itu diindikasikan sebagai leluhur dari peradaban Suku Maya.

Lebih lanjut, para ahli menyebut usia tulang yang ditemukan sesuai dengan periode ketika manusia beralih dari pemburu ke gaya hidup menetap.

“Tujuh ribu tahun adalah apa yang baru saja kami tempatkan, yang merupakan periode transisi gaya hidup dari pemburu ke menetap. Ada kelompok berbeda selama ini yang menggunakan gua, jelas itu bukan gua domestik,” kata Martos seperti dikutip Histecho.

Baca Juga: Dari Mana Olahraga Sepak Bola Berasal? Ini Penjelasan Peneliti

Suasana senja di sekitar Piramida suku Maya di Meksiko. (Jose Ignacio Soto/Thinkstock)

Pada zaman prasejarah, gua tersebut mungkin digunakan untuk ritual dan kuburan untuk membuang sisa-sisa manusia.

“Bagi suku Maya, itu adalah gua leluhur. Gua ini digunakan oleh suku Maya karena mereka menghormati sisa-sisa (manusia) yang sudah ada dan meninggalkan sisa-sisa mereka sendiri di dalam," sambung Martos.

Para ilmuwan mengklaim kekeringan besar yang melanda Meksiko sekitar 1.000 tahun lalu lah yang memicu kematian suku Maya. Hal ini berdasarkan penelitian iklim pada masa peradaban kuno, dan menemukan curah hujan turun hingga 70 persen pada saat negara-kota di kawasan itu ditinggalkan.

Nick Evans, seorang mahasiswa PhD di University of Cambridge, yang juga bagian dari tim peneliti internasional mampu menghitung kondisi di Semenanjung Yucatan pada saat penurunan menggunakan sampel sedimen dari danau setempat.