Anak Zaman Sekarang Bakal Lebih Sering Menghadapi Bencana Alam

By Utomo Priyambodo, Selasa, 5 Oktober 2021 | 17:20 WIB
Ilustrasi anak dalam kondisi kebanjiran. (Eric Sales/ Asian Development Bank)

Studi ini dipimpin oleh Vrije Universiteit Brussel (VUB) dan tim peneliti internasional dari berbagai institusi termasuk Imperial College London dan University of Nottingham. Joeri Rogelj dari Grantham Institute – Climate Change and the Environment di Imperial College London, yang menjadi salah satu penulis dalam studi ini mengatakan bahwa orang-orang dewasa saat ini telah menciptakan malapetaka bagi generasi mendatang.

"Dengan penelitian ini, kami mengungkapkan ketidakadilan mendasar dari perubahan iklim lintas generasi, serta tanggung jawab orang-orang dewasa dan orang tua yang berkuasa saat ini," ujar Rogelj seperti dikutip dari situs resmi Imperial College London.

"Konsekuensi anak-anak yang menderita rangkaian iklim ekstrem yang belum pernah terjadi sebelumnya selama hidup mereka sekarang dapat dikaitkan dengan kelambanan orang-orang dewasa saat ini. Namun studi ini juga menunjukkan berapa banyak yang bisa diperoleh dengan pengurangan emisi yang ambisius."

Baca Juga: Pohon Terbesar di Dunia Kini Dibungkus dengan Selimut Khusus

Dalam studi ini tim menghitung paparan seumur hidup bagi manusia di abad 20 dan 21 terhadap kekeringan, gelombang panas, gagal panen, banjir sungai, topan tropis, dan kebakaran hutan. Mereka menghitung paparan seumur hidup untuk setiap generasi yang lahir antara tahun 1960 dan 2020, untuk setiap negara di dunia, dan untuk setiap skenario pemanasan global antara 1 derajat dan 3,5 derajat Celsius saat ini di atas suhu pra-industri.

Tim juga membandingkan peningkatan paparan peristiwa ekstrem dari kelompok-kelompok populasi yang hidup saat ini dengan referensi orang-orang yang akan hidup di bawah kondisi iklim pra-industri pada akhir abad ke-19.

Hasilnya menunjukkan bahwa untuk skenario kondisi pemanasan global atau peningkatan suhu 3 derajat Celsius, seorang anak berusia enam tahun pada tahun 2020 akan mengalami dua kali lebih banyak kebakaran hutan dan siklon tropis, tiga kali lebih banyak banjir sungai, empat kali lebih banyak gagal panen, lima kali lebih banyak kekeringan, dan 36 kali lipat kali lebih banyak gelombang panas. Di bawah skenario pemanasan 3,5 derajat Celsius, anak-anak yang lahir pada tahun 2020 akan mengalami gelombang panas 44 kali lebih banyak.

Baca Juga: PBB Mau Semprot Bahan Kimia ke Atmosfer untuk Kurangi Suhu Global