Buku itu sangat populer dan bahkan Ratu Victoria juga memesan buku itu untuk dirinya dan juga untuk cucu-cucunya.
Profesor agama dari Universitas Hope Liverpool, Ron Geaves, mengatakan bukan hanya tulisannya yang membantu mengubah pandangan publik tentang Islam.
Pemimpin Muslim Inggris
Ia mengatakan, Quilliam mencari tahu mengapa Islam tidak populer di antara publik Inggris dan mengangkatnya dalam khotbah di masjid untuk mengatasi masalah itu.
"Ia mempresentasikan Islam dalam cara yang sangat rasional dan menarik bagi warga pada zaman Victoria, yang saat itu sangat memperhatikan sisi ilmiah."
Karya Quilliam menjadikannya diangkat sebagai Sheikh ul-Islam untuk Kepulauan Inggris oleh penguasa Ottoman, Sultan Abdul Hamid II, pada 1894 dan diakui oleh Shah Persia serta Emir Afganistan sebagai pemimpin Muslim Inggris.
Namun, tingginya intoleransi agama menyebabkan Quilliam dan para pengikutnya akhirnya pindah dari Inggris ke Istanbul pada 1908.
Ia kembali lagi ke Inggris dengan nama Haroun Mustapha Leon dan menetap di Woking, sampai ia meninggal pada 1932.
Pada tahun 1999, kelompok Muslim dari Merseyside mendirikan Masyarakat Abdullah Quilliam untuk mempertahankan peninggalannya.
Jahangir Mohammed mengatakan, Quilliam adalah panutan bagi Muslim di Inggris.
"Masjid ini sangat penting karena merupakan masjid pertama di Inggris. Pusat aktivitas Islam pada zaman Ratu Victoria dan lahirnya Islam di Inggris."
"(Quilliam) menunjukkan bahwa merupakan sesuatu yang mungkin untuk menjadi Muslim di negara ini. Ia adalah panutan," kata Mohammed.