Nationalgeographic.co.id - Penelitian terbaru yang dipimpin oleh University of York menunjukan bahwa kegiatan luar ruangan berbasis alam menyebabkan peningkatan suasana hati, memberi emosi positif, dan mengurangi kecemasan. Hal itu efektif untuk meningkatkan kesehatan mental pada orang dewasa, termasuk mereka yang memiliki masalah kesehatan mental yang sudah ada sebelumnya.
Berkebun dan olahraga termasuk di antara kegiatan yang terkait dengan manfaat kesehatan mental. Tidak hanya itu, terlibat dalam kegiatan konservasi juga dilaporkan membuat orang merasa lebih baik, seperti halnya 'mandi hutan' atau berhenti di hutan untuk menikmati suasana.
Studi ini menemukan bahwa aktivitas yang berlangsung selama 20 hingga 90 menit, dipertahankan selama 8 hingga 12 minggu, memiliki hasil paling positif untuk meningkatkan suasana hati dan mengurangi kecemasan. Hasil studi tersebut telah dipublikasikan di jurnal SSM - Population Health dengan judul 'Nature-based outdoor activities for mental and physical health: Systematic review and meta-analysis'.
Seperti diketahui, masalah kesehatan mental dikaitkan dengan kualitas hidup yang lebih rendah, peningkatan perawatan yang tidak terjadwal, biaya ekonomi dan sosial yang tinggi dan peningkatan kematian. Intervensi berbasis alam yang mendukung orang untuk terlibat dengan alam secara terstruktur adalah solusi berbasis aset untuk meningkatkan kesehatan mental bagi orang dewasa berbasis komunitas.
Baca Juga: Pentingnya Merawat Kesehatan Mental Untuk Menghindari Migrain Kronis
Namun, tidak jelas intervensi berbasis alam mana yang paling efektif, atau format dan dosis apa yang paling manjur. Para peneliti secara sistematis meninjau bukti terkontrol dan tidak terkontrol untuk intervensi berbasis alam luar ruangan. Sebagai bagian dari penelitian, peneliti menyaring 14.321 catatan intervensi berbasis alam dan menganalisis 50 penelitian.
Penelitian tersebut melibatkan orang dewasa berusia 18 tahun dalam pengaturan berbasis komunitas dengan atau tanpa masalah kesehatan mental dan/atau fisik memenuhi syarat untuk dimasukkan. Intervensi yang memenuhi syarat adalah aktivitas luar ruangan terstruktur di ruang hijau dan/atau biru untuk kesehatan dan kesejahteraan
"Kami telah mengetahui selama beberapa waktu bahwa berada di alam baik untuk kesehatan dan kesejahteraan, tetapi penelitian kami memperkuat bukti yang berkembang bahwa melakukan sesuatu di alam adalah hal yang baik. Terkait dengan keuntungan besar dalam kesehatan mental," kata Penulis utama studi tersebut, Dr Peter Coventry dari Department of Health Sciences dalam rilis University of York.
Baca Juga: Siapakah Lelaki Eropa Pertama yang Mendaki Puncak Gunung Gede?
Ia menambahkan, dalam penelitian mereka, meski melakukan aktivitas luar ruangan berbasis alam sendiri itu efektif, di antara penelitian yang mereka ulas tampaknya melakukannya dalam kelompok menghasilkan peningkatan kesehatan mental yang lebih besar jika dibandingkan sendirian.
Namun, penelitian ini menemukan ada sedikit bukti bahwa aktivitas di luar ruangan menyebabkan peningkatan kesehatan fisik. Intervensi yang paling efektif ditawarkan antara 8 dan 12 minggu, dan dosis optimal berkisar antara 20 hingga 90 menit. Penelitian menunjukkan bahwa perlu ada cara yang lebih tepat untuk mengukur dampak jangka pendek dan jangka panjang dari aktivitas berbasis alam terhadap kesehatan fisik.
Menurut peneliti, ada kebutuhan untuk investasi yang substansial dan berkelanjutan dalam solusi berbasis komunitas dan tempat seperti intervensi berbasis alam. Hal itu berkenaan dengan kemungkinan untuk mengatasi lonjakan permintaan dukungan kesehatan mental setelah pandemi.
"Salah satu ide kunci yang mungkin menjelaskan mengapa kegiatan berbasis alam baik bagi kita adalah bahwa kegiatan tersebut membantu menghubungkan kita dengan alam dengan cara yang bermakna yang melampaui pandangan pasif terhadap alam," tambah Dr Coventry.