Tiga Hal yang Salah Tentang Pelayaran Christopher Columbus ke Amerika

By Afkar Aristoteles Mukhaer, Rabu, 13 Oktober 2021 | 10:00 WIB
Lukisan berjudul "Sang Lelaki" karya Sebastiano del Piombo yang selesai pada 1 Januari 1519. Potret ini diduga kuat merupakan Colombus. (The Metropolitan Museum)

3. Columbus adalah penakluk keji

Haruskah Columbus disambut bak pahlawan hingga saat ini? Fakta ini membuat kita berpikir kembali tentang kelayakan itu padanya.

Kedatangannya pada 12 Oktober 1492 disambut hangat oleh orang Lucayan, penduduk asli kepulauan Bahama. Melihat kapal layar menjulang, mereka menganggap sebuah gunung sedang mengapung mendekat. Ketika kapal mendarat, orang Lucayan menyajikan makanan dan air.

"Kami mengerti bahwa mereka telah bertanya kepada kami, apakah kami datang dari surga?" tulis Columbus dalam jurnalnya.

Alih-alih kini dianggap sebagai pahlawan, Columbus mengaku dalam tulisannya bahwa "dengan 50 orang (kelompok kami), mereka semua dapat ditaklukan dan dipaksa untuk melakukan apa yang kami mau dari mereka". Dia menculik beberapa penduduk untuk berlayar menjelajahi pulau-pulau lain.

Di Hispaniola, Columbus bertemu dengan kerabat Lucayan, orang Taino. Dia membangun benteng dan meninggalkan beberapa lusin awaknya, membunuh, dan mengambil banyak sandera untuk dibawa ke Spanyol.

Kedatangannya kedua setelah menjual emas kepada raja dan ratu Spanyol, Columbus membawa 17 kapal dan 1.200 orang. Para awaknya yang ditinggal sebelumnya, terbunuh setelah mencari emas, menambil wanita dan anak-anak sebagai budak seks dan tenaga kerja.

Baca Juga: Peradaban Karibia Kuno yang Hilang Musnah Sebelum Kedatangan Eropa

Christopher Columbus dan awaknya mendarat di pulau yang ia beri nama San Salvador, kini Bahama. (Thinkstock)

Howard Zinn sejarawan Ph.D almamater Columbia University lewat buku A People’s History of the United States menyebut, Columbus karena tidak mendapatkan emas, memutuskan untuk mengisi kapal dengan barang lain yang bisa dijual di Spanyol: manusia.

Dia memerintahkan masyarkat Taino untuk tanam paksa, dengan ancaman potong tangan. Sementara banyak yang mulai mati karena kelaparan dan penyakit. Columbus juga melakukan pelecehan seksual terhadap wanita dan anak perempuan Taino. Pada 1500 dalam kabar pada remannya menulis, "ada banyak pedagang yang pergi mencari gadis; yang dari sembilang hingga 10 sekarang diminati."

Pengalaman ini membuat Hari Columbus di berbagai tempat di Amerika Serikat berubah nama. Contohnya di Barkeley, California, menggantikan hari itu sebagai Hari Masyarakat Adat sejak 1992 untuk menghormati penduduk asli pulau tempat Columbus mendarat. Pada 1989, Dakota Selatan menyebutnya sbeagai Hari Penduduk Asli Amerika, dan Alabama sebagai Hari Warisan Indian Amerika.

Baca Juga: Peta Tahun 1491 yang Memengaruhi Perjalanan Christopher Columbus