Nationalgeographic.co.id—Sepuluh daftar tahunan yang disusun oleh International Institute for Species Exploration (IISE) ESF, daftar ini juga mencakup tikus omnivora dan ikan pari air tawar berwarna mencolok. Ada pula dua makhluk berkaki panjang—kaki seribu dengan lebih dari 400 kaki dan kelabang amfibi. Tak lupa daftar ini juga dilengkapi dengan cacing laut yang sangat mirip dengan kue goreng.
Empat spesies baru berasal ini dari Asia (India, Indonesia, Laos, dan Malaysia). Lainnya berasal dari Amerika Utara (Meksiko dan Amerika Serikat), Amerika Selatan (Brasil dan Kolombia) dan Oseania (Australia dan Papua Nugini).
"Selama dekade sejak daftar Top 10 pertama kami, hampir 200.000 spesies baru telah ditemukan dan diberi nama. Ini akan menjadi kabar baik jika bukan karena krisis keanekaragaman hayati dan fakta bahwa kita kehilangan spesies lebih cepat daripada yang kita temukan," kata Presiden ESF Quentin Wheeler, yang merupakan direktur pendiri IISE. "Tingkat kepunahan 1.000 kali lebih cepat daripada di prasejarah. Kecuali kita mempercepat eksplorasi spesies, kita berisiko tidak pernah mengetahui jutaan spesies atau mempelajari hal-hal menakjubkan dan berguna yang dapat mereka ajarkan kepada kita."
Faktor terbesar dalam kepunahan cepat, kata Wheeler, adalah manusia.
"Manusia mengubah ekosistem, menghancurkan keanekaragaman hayati, dan mencemari perairan kami," dia berkata. "Dari semua implikasi perubahan iklim yang menghancurkan, tidak ada yang lebih berbahaya daripada mempercepat kepunahan spesies. Kita dapat merekayasa jalan kita melalui banyak dampak perubahan iklim tetapi hanya ratusan juta tahun yang akan mengisi kembali planet ini dengan keanekaragaman hayati."
Komite taksonomi internasional institut memilih 10 Teratas dari sekitar 18.000 spesies baru yang dinamai tahun sebelumnya. Daftar tersebut dipublikasikan sekitar tanggal 23 Mei untuk memperingati hari ulang tahun Carolus Linnaeus, seorang ahli botani Swedia abad ke-18 yang dianggap sebagai bapak taksonomi modern.
Inilah daftar 10 teratas hewan-hewan baru yang ditemukan:
Topi ajaib 'Harry Potter' (India)
Laba-laba kecil ini, berukuran kurang dari 2 mm (sepersepuluh dari satu inci), namanya diambil dari Topi Seleksi yang disihir dalam buku Harry Potter ciptaan JK Rowling. Laba-laba ini memiliki bentuk tubuh kerucut, dengan lekukan di ujung yang sempit, mengingatkan pada topi yang pertama kali dimiliki oleh penyihir terkenal Godric Gryffindor.
Publikasi ilmiah yang menjelaskan penemuan tersebut menyatakan bahwa namanya adalah "sebuah syair... untuk keajaiban yang hilang, dan ditemukan, dalam upaya untuk menarik perhatian ke dunia invertebrata yang mempesona, tetapi sering diabaikan, dan juga memiliki kehidupan rahasia."