Mangesh M. Ghonge beserta Rohit Bag dan Aniket Singh, menulis salah satu series dalam bukunya berjudul Indian Education: Ancient, Medieval and Modern, yang dipublikasikan pada tahun 2020.
Pendidikan di era kuno, lebih banyak menekankan pada pengetahuan praktis atau pola-pola praktik, daripada pengetahuan tentang teori atau teoretical knowledge. Ruang kelas pada umumnya merupakan hutan dan alam lepas yang menyediakan lingkungan belajar menyenangkan bagi para siswa.
"Pendidikan sebagian besar diberikan di hutan atau alam terbuka, di bawah langit biru, yang membuat pikiran siswa tetap segar dan hidup," tambahnya. Pada zaman dahulu, orang-orang biasa hidup sederhana dan melakukan pekerjaan dengan pengabdian dan kerja keras.
"Saat itu belum ada buku, sehingga siswa memiliki kebiasaan untuk belajar dan menghafal semua hal yang diajarkan oleh gurunya di kelas. Disisi lain, guru juga membantu mereka dalam menghafal pelajaran," imbuhnya.
"Para siswa di era kuno terbiasa menyelami konsep yang diajarkan oleh guru mereka, mereka menikmati dan mengeksplorasi metode baru untuk mempelajarinya," tulis Ghonge dan tim. Ketertarikan siswa untuk mengeksplorasi, diperkirakan karena diterapkan pola-pola yang baru dan asing bagi siswa.
"Guru menggunakan metode bercerita untuk mengajar siswa, mereka dikenalkan dengan dunia dan teka-teki di dalamnya," lanjutnya. Siswa yang merasa penasaran akan bertanya tentang topik yang diajarkan oleh guru dan diterangkan kembali untuk memberikan penjelasannya.
Tidak ada tekanan yang diberikan kepada siswa terkait dengan hasil studi, sehingga mereka dapat belajar secara lepas dan pembelajaran dapat berjalan secara efektif. Pendidikan di India kuno tidak menekankan kepada nilai berupa angka, melainkan kepada perubahan pola berpikir dan berperilaku.
Baca Juga: Katar: Senjata dari India, Mengoyak Musuh dan Memberi Luka Mengerikan