Positivity Rate Covid-19 Berada di Bawah 2 Persen, Pemerintah Imbau Masyarakat Tetap Disiplin Prokes

By Fathia Yasmine, Rabu, 13 Oktober 2021 | 13:26 WIB
Dialog Semangat Selasa (12/10/2021) Forum Merdeka Barat 9 (FMB 9) (Dok. KPCPEN)

Namun, ia tetap mengingatkan agar berbagai aparat masyarakat tetap siaga agar tidak terjadi lonjakan kasus ketiga.

“Kendati kondisi membaik, pemerintah, rumah sakit, posko PPKM, pusat isolasi, semua pihak harus tetap siaga dan bekerja bersama agar tidak terjadi lonjakan kasus,” tandasnya.

Baca Juga: Tiga Hal yang Salah Tentang Pelayaran Christopher Columbus ke Amerika

Kolaborasi antar perangkat negara

Senada dengan Alexander, Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata mengaku bahwa masyarakat mulai terlena dengan pencapaian yang ada. Menurutnya, prestasi tersebut tidak akan bertahan jika masyarakat kembali abai dengan prokes.

“Salah satu tantangan kita saat ini adalah euforia masyarakat terhadap kelonggaran dan penurunan level. Kerja kita belum selesai, sehingga semua upaya 3M, 3T, vaksinasi harus terus dilakukan, termasuk edukasi kepada masyarakat,” ujar Jeje.

Seiring dengan pembukaan kegiatan masyarakat, Jeje menjelaskan bahwa pihaknya terus memberikan undangan vaksinasi sekaligus memperkuat testing di lokasi yang rentan dengan keramaian.

Untuk lokasi wisata, Jeje memastikan bahwa setiap wisatawan dan pelaku wisata telah divaksinasi. Pihaknya juga mengatur agar tidak terjadi kerumuman dan menerapkan disiplin masker.

Baca Juga: 150 Tahun Sebelum Colombus, Pelaut Italia Sudah Mengetahui Amerika

“Selain ketentuan tersebut, kami juga melakukan pendekatan bersama dengan tokoh agama dan tenaga kesehatan. Ini bertujuan agar warga terbebas dari pemahaman yang keliru tentang vaksinasi,” kata Jeje.

Sementara itu, Sekjen Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI) Lia G. Partakusuma menyatakan, pihaknya selalu menginstruksikan kepada setiap rumah sakit agar terus siaga.

Hal ini mencakup menyiapkan tempat tidur untuk pasien Covid-19, serta melakukan pemisahan antara pasien terinfeksi dan pasien biasa.

“Mulai September dan awal Oktober, kami membuka layanan untuk pasien non-Covid-19 yang sudah cukup lama menunggu. Tugas berat untuk memisahkan alur pasien, agar pasien non-Covid-19 ini aman, sehingga ada ketentuan ketat untuk skrining di rumah sakit,” papar Lia.

Baca Juga: Bagaimana Jika Cabai Terpedas di Dunia, Masuk ke Tubuh Manusia?

Ia menuturkan, perkembangan virus corona masih sangat dinamis. Karena itu, upaya menemukan varian mutasi virus pun terus dilakukan, terutama ketika ditemukan gejala klinis yang berbeda.

“Jangan euforia karena merasa sudah divaksin dan Covid-19 di Indonesia terkendali. Belajar dari negara tetangga, terjadinya lonjakan kasus harus selalu diwaspadai,” tegasnya.