Misterius, Muncul Ribuan Ledakan Radio Cepat di Luar Angkasa

By Ricky Jenihansen, Sabtu, 23 Oktober 2021 | 09:00 WIB
Teleskop Five-hundred-meter Aperture Spherical Radio Telescope (FAST) di Tiongkok (Ricky Jenihansen)

Nationalgeographic.co.id - Sebuah laporan penelitian yang diterbitkan dalam jurnal bergengsi Nature edisi 13 Oktober 2021 mengungkapkan penemuan 1.652 ledakan radio cepat atau fast radio bursts (FRB) di luar angkasa. Temuan tersebut merupakan yang terbesar terdeteksi hingga saat ini yang pernah tercatat.

Tim astronom internasional mengamati temuan tersebut menggunakan Five-hundred-meter Aperture Spherical Telescope (FAST) di Tiongkok. Fenomena misterius tersebut dijuluki FRB 121102 dan mewakili lebih banyak FRB dalam satu peristiwa daripada gabungan semua kejadian yang dilaporkan sebelumnya.

Studi tersebut melibatkan lebih dari 30 anggota penulis dari 16 institusi di empat negara dan merupakan bagian dari kolaborasi jangka panjang antarinstitusi. Selain University of Nevada dan National Astronomical Observatories of the Chinese Academy of Sciencesn (NAOC), Guizhou Normal University, Cornell University, Max Planck Institute for Radio Astronomy, West Virginia University, CSIRO Astronomy and Space Science, University of California Berkeley, dan Nanjing University.

Diketahui, lebih dari satu dekade setelah penemuan FRB, para astronom masih bingung asal-usul ledakan kosmis berdurasi milidetik. Masing-masing ledakan tersebut menghasilkan energi yang setara dengan energi matahari dalam setahun.

Peneliti melaporkan, 1.652 FRB tersebut independen dari satu sumber selama 47 hari pada tahun 2019. Semburan diukur dengan FAST dalam total 59,5 jam selama 47 hari dari 29 Agustus hingga 29 Oktober 2019.

Baca Juga: Gelombang Radio dari Bintang yang Jauh Mengungkap Planet Tersembunyi

FAST menangkap ribuan ledakan radio cepat dari FRB 121102. (Ricky Jenihansen)

"Ini adalah pertama kalinya satu sumber FRB dipelajari dengan sangat rinci," kata Bing Zhang, astrofisikawan University of Nevada, Las Vegas, dalam rilis UNLV.

Zhang mengatakan, set ledakan besar tersebut membantu para peneliti untuk mengetahui sumbernya. Tidak seperti ledakan sebelumnya yang berbeda karakteristik energi dan distribusi energinya.

Sejak FRB pertama kali ditemukan pada tahun 2007, para astronom di seluruh dunia telah beralih ke teleskop radio yang kuat seperti FAST untuk melacak semburan dan mencari petunjuk dari mana asalnya dan bagaimana mereka dihasilkan. Sumber yang menggerakkan sebagian besar FRB secara luas diyakini sebagai magnetar, bintang neutron berukuran sebuah kota yang sangat padat dan memiliki medan magnet yang sangat kuat di alam semesta. Dan sementara para ilmuwan mendapatkan kejelasan yang lebih besar tentang apa yang menghasilkan FRB, lokasi pasti di mana mereka terjadi masih menjadi misteri.

Menurut Zhang, ada dua model aktif dari mana FRB berasal. Salah satunya bisa karena mereka berasal dari magnetosfer, atau dalam medan magnet magnetar yang kuat. Teori lain adalah bahwa FRB terbentuk dari kejutan relativistik di luar magnetosfer yang bergerak dengan kecepatan cahaya.

Baca Juga: NASA Berencana Memasang Teleskop Radio di Sisi Terjauh Bulan