Tim astronom dari W. M. Keck Observatory yang mengamati tata surya jauh itu Bumi akan menjadi tidak dapat dihuni saat Matahari mati. Namun, penemuan tata surya ini memberi harapan lain dengan menunjukkan bahwa planet-planet yang lebih besar seperti Jupiter dan Saturnus masih bisa terus hidup.
"Bukti ini menegaskan bahwa planet-planet yang mengorbit pada jarak yang cukup besar dapat terus ada setelah kematian bintang mereka," kata Joshua Blackman. seorang peneliti postdoctoral astronomi di University of Tasmania yang menjadi penulis utama dalam studi penemuan ini.
"Mengingat bahwa sistem ini adalah analog dengan tata surya kita sendiri, ini menunjukkan bahwa Jupiter dan Saturnus mungkin bertahan dari fase raksasa merah Matahari, ketika Matahari kehabisan bahan bakar nuklirnya dan menghancurkan dirinya sendiri," jelas Blackman seperti dikutip dari Study Finds.
Baca Juga: Epik, Ilmuwan Jelaskan Bagaimana dan Kapan Matahari Akan Mati
"Masa depan Bumi mungkin tidak begitu cerah karena lebih dekat dengan Matahari," tambah David Bennett, seorang ilmuwan peneliti senior di University of Maryland dan Goddard Space Flight Center NASA yang juga menjadi penulis dalam studi ini.
"Jika manusia ingin pindah ke bulan Jupiter atau Saturnus sebelum Matahari menggoreng Bumi selama fase superraksasa merahnya, kita akan tetap berada di orbit mengelilingi Matahari, meskipun kita tidak akan bisa mengandalkan panas dari Matahari ketika sudah menjadi katai putih untuk waktu yang sangat lama.”
Para astronom percaya tahap akhir kehidupan untuk setiap bintang seperti Matahari adalah ditandai dengan semua hidrogen yang dimiliki bintang itu terbakar di intinya. Bintang itu kemudian menggelembung menjadi bintang raksasa merah.