Kuliner Ekstrem: Bulu Babi hingga Gurita yang Dimakan Hidup-Hidup

By Utomo Priyambodo, Senin, 18 Oktober 2021 | 13:00 WIB
Sannakji, si sajian gurita hidup dari Korea. (tomcensani, flickr/National Geographic News)

1. Semut

Dikutip dari ABC News, sebuah restoran di Kopenhagen, Denmark, menyajikan semut hidup-hidup dalam saladnya sebagai alternatif crouton yang renyah dan bebas gluten. Rasa semut-semut yang kriuk-kriuk diklaim seperti jahe, ketumbar, dan serai.

Hidangan salat dengan semut-semut yang masih hidup. (Flickr/bruceheavin)

Senada dengan laporan ABC News, Treehugger juga pernah memberitakan bahwa restoran Denmark yang sangat terkenal bernama Noma telah menggunakan semut hidup dalam banyak hidangannya yang terkenal. Koki terkenal di balik pilihan menu ini adalah Rene Redzepi. Dalam sebuah wawancara dengan Fine Dining Lovers, Redzepi menegaskan semut menawarkan sedikit rasa jeruk nipis yang asam dan segar.

2. Bulu babi

Hewan berbentuk bola dengan penuh duri hitam seperti jarum yang bisa menusuk kita ini kerap juga disebut sebagai landak laut. Meski terlihat agak menyeramkan, kenyataannya babi kerap dimakan hidup-hidup di sekitar Mediterania.

Baca Juga: Warung Angkringan: Saluran Ruang Ekspresi Publik dalam Masyarakat Jawa

Bulu babi, atau landak laut (Echinoidea). (Mikhail Kokhanchikov/Thinkstock)

Bulu babi adalah salah satu hewan yang kerap dimakan hidup-hidup oleh manusia. (Pixnio)

Makhluk laut yang penampilannya tidak terlalu menggugah selera memiliki telur dan daging yang beraroma amis. Meskipun sering dimakan mentah, seperti dalam sushi (biasanya disebut "uni"), beberapa orang lebih suka memakannya hidup-hidup atau memakannya segera setelah dipotong terbuka.

Baca Juga: Di Vietnam, Daging Tikus Menjadi Makanan Populer yang Digilai