Teka-teki Sandro, Jaguar Malang yang Tewas di Kawasan Konservasi

By Afkar Aristoteles Mukhaer, Jumat, 22 Oktober 2021 | 19:00 WIB
Jaguar tersebar luas di Brasil. Tapi keberadaannya terancam punah karena pembukaan lahan oleh aktivitas manusia. (Science News)

Jaguar yang mati itu berada 50 meter dari bangkai Sandro. Sedang Sandro sendiri ditemukan tewas dengan kalung pelacak yang masih utuh. Ganjilnya, tidak ada tanda tubuh di kedua jaguar itu, seperti berkelahi atau luka tembak.

"Ini adalah dua jaguar, dua hewan yang sehat, mati begitu dekat satu sama lain," terang Antoni Carlos Csemak Jr., seorang dokter hewan dan peneliti di Reprocon pada National Geographic. "Saat itulah kami mulai menduga mereka mati diracuni."

Csemark dan tim telah lama mengetahui bahwa para peternak sekitar frustasi dengan kehadiran jaguar. Para jaguar kerap datang untuk membunuh ternak mereka, sehingga menggunakan pestisida untuk mengakhiri masalah tersebut.

Saat mereka tahu ternaknya ada yang mati, mereka menutupinya dengan racun tersebut dan mengira jaguar akan kembali untuk terus memakannya. Padahal sudah lama para ilmuwan memperingati untuk melarang penggunaan pestisida karena memiliki bahan aktif yang disebut kabrofuran yang bisa meracuni saraf.

Baca Juga: Kartografi yang Mengungkap Misteri Kehidupan dan Perilaku Satwa Liar

Pestisida memiliki bahan beracun yang bisa menyerang saraf satwa. Beberapa negara seperti Brasil, sudah melarang penggunaannya. (Thinkstockphoto)

Brasil sendiri sudah melarang penggunaannya, bersama negara-negara besar lainnya seperti Kanada, Australia, dan Tiongkok. Berdasarkan laporan kepolisian yang berwenang, racun itu masuk ke Brasil lewat perbatasan ilegal di Patanal Brasil dengan Paraguay dan Bolivia. Namun, itu semua baru dugaan karena tidak ada bukti yang kuat sampai sekarang.

Tiga hari setelah ditemukan, kepolisian federal dan pihak Brazilian Institute of Environment and Renewable Natural Resources (IBAMA), menulusur titik-titik GPS terakhir di mana Sandro menghabiskan waktu untuk mencari makan. Pihak IBAMA sendiri sebelumnya juga telah memberlakukan undang-undang dan perjanjian lingkungan federal, demi keberlangsungan hidup satwa liar.

Telusuran mereka mengungkap bahwa sekitar 98 meter dari jaguar pertama yang ditemukan Csemak dan tim, ditemukan bangkai sapi. Di sekitarnya juga ada hewan tewas lainnya yaitu, 14 burung nasar, dua burung pemangsa carcara (Crested caracara), dan satu rubah pemakan kepiting.

Baca Juga: Suku Maya Menjadikan Puma dan Jaguar Sebagai Hewan Peliharaan

Habitatnya yang menyempit membuat jaguar harus pandai mencari makan. (Zika Zakiya)

Benarkah penyebab kematian Sandro adalah pestisida? IBAMA dan kepolisian menyelidiki sampel jaringan tubuhnya. Penanganan ini adalah penyelidikan jaguar pertama kali di Pantanal oleh kedua lembaga berwenang tersebut.

Analisis sampel jaringan Sandro dan jaguar lainnya yang mati itu masih berlangsung. Meski kepolisian federal mengatakan tes tidak mungkin bisa mendeteksi karbofuran ditemukan karena tingkat dekomposisi  hewan saat ditemukan, mereka yakin bahwa hewan malang itu diracuni.

"Karena serangga mati yang ditemukan pada bangkai sapi dan penyebaran hewan mati ada di lokasi—semakin kecil hewannya, semakin dekat kematiannya dengan bangkai sapi—tim forensik polisi federal menyimpulkan bahwa hewan-hewan itu mati karena keracunan menyantap bangkai," terang pihak kepolisian federal dalam rilis.