Harapan untuk Pariwisata Indonesia

By , Selasa, 28 Oktober 2014 | 14:47 WIB

Sebelumnya Arief mengungkapkan Indonesia berada di peringkat 34 dari 144 negara pada daftar GCI. Kelemahan Indonesia terutama ada tiga yaitu infrastruktur, kesiapan teknologi (infrastruktur informasi, komunikasi, dan teknologi), serta kesehatan dan higienitas.

Menurut Arief, pengembangan pariwisata perlu sejalan dengan pengembangan di sektor-sektor tersebut. "Untuk potensi wisata Indonesia tidak kalah, tapi kenapa kunjungan wisman ke Indonesia kalah dari negara lain," tuturnya.

Rebranding

Pemerintahan Jokowi-JK berencana menggenjot angka kunjungan wisatawan. Dalam lima tahun ke depan atau tahun 2019, diharapkan dapat menarik kunjungan sebanyak 20 juta wisman.

"Angka 20 juta wisman [ke Indonesia] harus dicapai. Kalau gak, kalah dengan negara lain. Kita harus bersaing dengan negara lain, negara lain sudah di atas 20 juta," tuturnya sambil merujuk negara lain seperti Malaysia dan Thailand.

Arief mengungkapkan salah satu hal yang diperlukan untuk mempromosikan pariwisata Indonesia perlunya branding yang satu. Oleh karena itu, ia berencana untuk meluncurkan ulang branding pariwisata Indonesia.

"Branding tak boleh banyak, harus satu. Kita semua harus sepakat branding itu apa," kata Arief.