Lika-liku Geliat Pasar Santa di Kalangan Anak Muda Kita

By , Minggu, 30 November 2014 | 11:30 WIB

Diawali oleh Hendry Kurniawan dan Ve Handojo yang bergerak di industri kopi. Hendry seorang trainer dan konsultan yang menjadi orang pertama mendapatkan sertifikat di ASEAN dan menjadi juri di kejuaraan barista dan peramu kopi internasional. Ve mengaku karena networking Hendry internasional, dan kenal semua kejuaraan dunia sehingga sering mendapatkan coffee beans.

ABCD bergerak di specially arabic membuat tempat kumpul para barista-barista yang ingin berkompetisi dan belajar lebih banyak hal tentang kopi.

Ve menilai banyak industri kopi berkembang pesat di Jakarta tapi yang mereka ciptakan adalah kafe lifestyle. “kafe kopi di Jakarta diciptakan untuk kafe lifestyle buka kopi lifestyle. Orang-orang mengaku pencinta kopi tapi sebenarnya hanyalah pecinta kafe,” ujar Ve saat ditemua di Pasar Santa, Sabtu (29/11).

Dengan tidak tereksposnya orang-orang tentang kopi membuat Ve dan Hendry untuk membuka tempat di mana orang-orang dapat belajar tentang kopi, bagaimana tekniknya, dan mengapa harus minum kopi.

“kita memilih Pasar Santa karena harga sewa murah, gampang diakses, dan unik karena di pasar. Lokasi ini sebagai wadah untuk membuka wawasan pecinta kopi di Jakarta,” ungkap Ve.

Saat ini ABCD Coffee menjadi School of Coffee dan sudah memiliki lima kelas untuk kelas praktik dan lecture.

!break!

Laidback Blues Record Store

Laidback Blues, toko piringan hitam di Pasar Santa, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan (Nurul Kusumawardani)

Laidback Blues juga ikut mengambil bagian di Pasar Santa, Samson pemilik toko piringan hitam membuat pasar santa semakin dikenal. Samson memulai usahanya sejak bulan Agustus lalu.