Kisah ini dimulai dari kelahiran bintang yang kita kenal dengan nama Matahari, 4,6 miliar tahun lalu.
Sejak dahulu, di galaksi Bima Sakti terdapat banyak sekali awan molekul berukuran raksasa dengan massa 105 – 106 massa Matahari dengan awan molekul yang paling kecil berukuran 0,1 – 10 massa Matahari. Awan molekul ini didominasi oleh Hidrogen dan Helium dan diikuti unsur lainnya seperti Karbon, Nitrogen dan Silikat dengan jumlah yang sangat sedikit.
Pada awalnya awan molekul dalam kondisi yang stabil tapi bisa runtuh jika ada gangguan yang menyebabkan terjadinya ketidakstabilan.
Suatu hari, datanglah gelombang kejut dari ledakan mahadahsyat bintang yang ada di dekatnya. Akibatnya, partikel gas dan debu membentuk awan sferis yang rapat dan mampat. Awan pun mengalami keruntuhan, dimulai dari akumulasi materi ke inti. Semakin banyak materi yang ditarik ke inti, gravitasi pun semakin meningkat. Selama keruntuhan/pengerutan terjadi, inti berotasi semakin cepat dan temperatur pun meningkat.
Pada akhirnya inti memiliki energi yang cukup untuk memulai reaksi pembakaran hidrogen menjadi helium. Maka dimulailah reaksi nuklir yang melepaskan energi sangat besar. Inilah proses kelahiran bintang yang kita kenal sebagai Matahari dengan massa 99.8% dari massa awan.
!break!