Ingin Tahu Bagaimana Pembentukan Tata Surya?

By , Sabtu, 6 Desember 2014 | 20:20 WIB

Proses penggabungan ini terus terjadi dan planetesimal terus bertumbuh semakin besar yang kemudian dikenal sebagai protoplanet aka cikal bakal planet. Protoplanet dalam interaksinya menarik planetesimal dengan komposisi yang mirip untuk bergabung dan membentuk planet.

Karena semakin jauh temperaturs semakin rendah, maka di dekat Matahari, planetesimal yang terbentuk berupa batuan dan logam karena gas sudah pasti menguap. Dan terbentuklah planet batuan seperti Merkurius, Venus, Bumi, dan Mars.

Semakin jauh, selain dari batu dan logam, planetesimal juga terbentuk dari serpihan es. Interaksi antara planetesimal yang disusun oleh batu, logam dan serpihan es dengan planetesimal lain membentuk inti planet raksasa. Inti yang terbentuk sangat besar dan mampu menangkap gas hidrogen dan helium untuk membentuk atmosfer yang sangat tebal. Pada akhirnya terbentuklah planet raksasa yang kaya hidrogen dan helium dengan inti batuan yang mampat.

Kalau kita menjelajah semakin jauh ke bagia luar piringan, maka kondisinya pun semakin dingin. Sangat dingin karena temperatur semakin rendah. Di area terluar nan dingin itu, masih ada planetesimal es yang tetap bertahan dan membentuk benda-benda kecil berukuran beberapa kilometer. Benda-benda kecil tersebut dikenal sebagai benda di Sabuk Kuiper. Beberapa obyek di sabuk Kuiper memiliki ukuran cukup besar seperti Pluto, Makemake, Sedna, Eris yang kemudian digolongkan sebagai planet kerdil karena tidak mampu "membersihkan" area di sekelilingnya dari planetesimal lainnya. Jadi kalau obyek-obyek ini merupakan sebuah planet, maka gravitasinya cukup untuk menarik obyek lain di sekelilingnya untuk bergabung atau melontarkannya ke luar Tata Surya.

Sementara itu, area di antara Mars dan Jupiter diisi oleh benda-benda kecil lainnya yang dikenal sebagai sabuk asteroid. Di area ini, kumpulan planetesimal batuan berukuran beberapa meter sampai dengan 1000 km bergerak mengelilingi Matahari. Planetesimal di area ini merupakan sisa pembentukan Tata Surya yang tidak berhasil berkoalisi membentuk planet karena gangguan gravitasi dari Jupiter.

Europa ketahuan menyemburkan uap air mencapai ketinggian lebih dari Everest. (Southwest Research Institute)

!break!