Penemuan Selokan Tempat Puluhan Orang Yahudi Bersembunyi dari Nazi

By Utomo Priyambodo, Senin, 1 November 2021 | 09:12 WIB
Saluran pembungan air di Lviv memiliki ruangan sisa yang jadi tempat persembunyian orang-orang Yahudi yang lari dari Nazi. (Explorer/Zaxid)

Penemuan tempat persembunyian itu pada bulan lalu terjadi saat para peneliti dari Lviv University melakukan pembersihan yang melelahkan terhadap sistem saluran pembuangan air tersebut. Mereka sebelumnya telah mengumpulkan kesaksian dari keluarga Krystyna Chiger dan orang-orang yang selamat lainnya, menurut laporan Zaxid, situs berita Ukraina.

Krystina Chiger adalah satu saksi hidup yang tahu upaya persembunyian orang-orang Yahudi di selokan air tersebut. Pada tahun 1947, ketika dia masih berusia 11 tahun, di memberikan kesaksisannya.

"Di musim panas, ketika hujan merembes, ada banyak air di mana-mana," kenang Chiger. "Kemudian kami harus bersandar sangat rendah di batu tepat di sebelah dinding agar air tidak mengalir ke kami."

Baca Juga: Arkeolog Temukan Bukti Pembantaian Nazi di 'Lembah Kematian' Polandia

Para peneliti memeriksa ruangan di selokan di Lviv, tempat puluhan orang Yahudi bersembunyi dari Nazi. (Explorer/Zaxid)

Dalam upaya pecarian saluran pembuangan air ini, tim peneliti ingin mempelajari bagaimana tepatnya setidaknya 20 orang berhasil hidup selama berbulan-bulan di lingkungan yang dipenuhi penyakit dan lembap itu. Selain itu, mereka juga ingin mendokumentasikan keseluruhan cerita yang menjadi terkenal di dunia karena menunjukkan tekad inspiratif para penyintas untuk hidup.

Tim mulai menjelajahi sistem saluran pembuangan setelah melihat "In Darkness," sebuah film drama sejarah Polandia pemenang penghargaan tentang kelangsungan hidup di saluran pembuangan Lviv. Film ini menghidupkan imajinasi para peneliti, tetapi Hanna-Melania Tychka, salah satu arkeolog, jadi bertanya-tanya tentang bagaimana mereka sebenarnya bisa selamat.

Andriy Ryshtun, seorang penggali kawakan yang sangat akrab dengan sistem saluran pembuangan Lviv, juga meragukan apa yang dilihatnya di film itu. "Hampir tidak ada tempat di mana orang bisa tinggal untuk waktu yang lama. Air mengalir ke mana-mana," katanya kepada Zaxid.

 

Baca Juga: Temuan Jamban Kuno Abad ke-13 Ungkap Orang Yahudi Patuh Tak Makan Babi