Nationalgeographic.co.id—Sejak akhir 1990-an, ratusan mumi manusia yang berasal dari sekitar tahun 2.000 Sebelum Masehi hingga 200 Masehi telah ditemukan di Cekungan Tarim di Daerah Otonomi Uighur Xinjiang di Tiongkok. Mumi-mumi ini ditemukan terkubur di peti-peti mati perahu di gurun yang tandus.
Penemuan ratusan mumi ini menarik perhatian internasional karena mereka memiliki penampilan fisik 'Barat', meski mereka hidup dan beraktivitas di wilayah 'Timur'. Mumi-mumi itu ditemukan mengenakan pakaian wol yang terbuat dari kain kempa dan ditenun.
Sebagai bagian dari Jalur Sutra dan terletak di persimpangan geografis budaya Timur dan Barat, Daerah Otonomi Uyghur Xinjiang telah lama menjadi tempat persimpangan utama untuk pertukaran manusia, budaya, hasil pertanian, dan bahasa trans-Eurasia. Orang-orang yang hidup menetap di wilayah ini diketahui memiliki fokus kegiatan ekonomi mencakup beternak sapi, domba, dan kambing serta mengolah gandum, barley, millet, dan bahkan keju kefir.