Nationalgeographic.co.id—Sebuah sampan kayu kuno yang diyakini telah digunakan lebih dari 1.000 tahun lalu, ditemukan di San Andres, di daerah Yucatan di Meksiko selatan. Sampan milik suku Maya ini memiliki panjang hampir 1,6 meter.
Sampan ini ditemukan dalam kondisi terawetkan secara luar biasa. Sampan ini ditemukan tenggelam di cenote (lubang vertikal berisi air yang terbentuk secara alami) di dekat reruntuhan kota Chichen Itza. Kota ini pernah menjadi pusat kekuasaan peradaban Maya.
Penemuan sampan kuno suku Maya ini adalah hasil dari proyek 'Tren Maya' yang ambisius tetapi sangat kontroversial dari Presiden Meksiko, Andrés Manuel López Obrador. Dari hasil proyek ini, ratusan kuburan dan bejana keramik telah ditemukan.
Proyek Tren Maya, atau Kereta Maya, diluncurkan sebagai proyek kereta cepat antar kota yang akan melintasi jantung Semenanjung Yucatan. Proyek ini telah menimbulkan banyak kontroversi. Tidak hanya karena masalah lingkungan yang bisa ditimbulkannya, tetapi juga karena semenanjung Yucatan ini kaya dengan budaya dan situs asli Maya.
Tren Maya adalah proyek konstruksi enam bagian bernilai miliaran dolar. Adapun penemuan sampan Maya ini terjadi di Bagian IV, yang membentang dari Izamal ke Cancun, Quintana Roo.
Baca Juga: Kenapa Suku Aztek Suka Bikin Ritual Pengorbanan Manusia Berdarah-darah
Para peneliti dari Instituto Nacional de Antropologia e Historia (INAH), Meksiko, menggunakan kesempatan penggalian proyek Tren Maya ini untuk mengumpulkan dan melestarikan barang-barang kuno bersejarah yang ditemukan.
"Pembangunan Kereta Maya merupakan kesempatan penelitian penting, melalui pemulihan arkeologi, dengan maksud untuk memperluas pengetahuan tentang situs arkeologi daerah yang akan dilalui kereta api," kata mereka dalam sebuah pernyataan pekan lalu, sebagaimana dikutip Ancient Origins.
Menurut mereka, sampan Maya ini kemungkinan dulunya digunakan untuk tujuan transportasi, baik sebagai kapal untuk mengangkut air, atau untuk menyimpan persembahan ritual.
"Relevansinya terletak pada kenyataan bahwa ini adalah sampan pertama dari jenis ini yang lengkap dan terpelihara dengan baik di daerah Maya, dan ada juga pecahan perahu dan dayung ini di Quintana Roo, Guatemala, dan Belize," tutur mereka, sebagaimana dilansir The Yucatan Times.
Baca Juga: Temuan Kerangka Suku Maya di Gua Meksiko, Diyakini Bagian dari Ritual
Para peneliti dari INAH juga menambahkan bahwa para ahli dari Parisian Sorbonne University akan membantu dalam menentukan umur dan menganalisis kayu sampan tersebut. Selain itu, mereka juga akan membuat model 3-D dari sampan kuno tersebut dan mungkin akan membuat replikanya juga.
Di cenote tempat sampan kuno ini ditemukan, para peneliti juga menemukan kerangka manusia dan keramik di kedalaman sekitar 50 meter. Ada juga lukisan mural yang yang dilukis dengan tangan di langit-langit batu, yang berasal dari Periode Pascaklasik Akhir (1200-1500 Masehi).
Selain itu, di cenote itu juga ditemukan sebuah prasasti, pisau ritual, dan 40 bejana dengan arang. Barang-barang yang ditemukan ini menunjukkan bahwa tempat ini adalah situs ritual.
Ke depan, tim peneliti berencana membuat lubang bor di sedimen di bawah lokasi ditemukannya sampan tersebut. Upaya pengambilan sampel bor ini akan membantu mereka untuk menentukan dan mengidentifikasi stratigrafi lingkungan tersebut dan elemen-elemen yang menyertainya.