Kekurangan Vitamin D Dapat Merusak Fungsi Otot? Begini Penjelasannya

By Maria Gabrielle, Sabtu, 6 November 2021 | 09:00 WIB
Ilustrasi vitamin D. (SciTechDaily)

Nationalgeographic.co.id - Vitamin D atau yang juga disebut dengan kalsiferol merupakan vitamin yang larut dalam lemak. Secara alami, vitamin ini terkandung dalam beberapa makanan misalnya kuning telur, ikan salmon, ikan tuna, dan lain-lain.

Vitamin yang satu ini juga bisa diperoleh dari paparan sinar matahari. Salah satu manfaat vitamin D adalah membantu menjaga kesehatan tulang dan gigi.

Lalu apa yang terjadi jika tubuh kekurangan vitamin D? Dilansir dari SciTechDaily, menurut sebuah studi, kekurangan vitamin D dapat merusak fungsi otot karena adanya pengurangan produksi energi. Dalam studi ini para ahli melakukan penelitian terhadap tikus. Ditemukan dari tikus yang kekurangan vitamin D memiliki fungsi mitokondria otot yang diduga berimplikasi pada fungsi, kinerja, dan pemulihan otot.

Hal ini mungkin menunjukkan bahwa mencegah kekurangan vitamin D pada orang yang lebih tua dapat membantu mempertahankan kekuatan dan fungsi otot yang lebih baik. Kemudian mengurangi kerusakan otot yang berkaitan dengan faktor usia, hanya saja penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengonfirmasi hal ini.

Studi ini telah dipublikasikan di Journal of Endocrinology dengan judul Diet-induced vitamin D deficiency reduces skeletal muscle mitochondrial respiration. Dalam jurnalnya para peneliti menuliskan bahwa kekurangan vitamin D dikaitkan dengan gejala miopati pada otot rangka, termasuk kelemahan otot dan kelelahan.

Baca Juga: Benarkah Wanita Berhijab Kekurangan Vitamin D? Ini Penjelasan Peneliti

Baru-baru ini, metabolit terkait vitamin D telah dikaitkan dengan pemeliharaan fungsi mitokondria di dalam otot rangka. Namun, bukti saat ini terbatas pada model in vitro dan efek defisiensi vitamin D yang diinduksi pada pola makan terhadap fungsi mitokondria otot rangka in vivo telah mendapat sedikit perhatian.

Untuk memeriksa peran vitamin D dalam pemeliharaan fungsi mitokondria in vivo, para peneliti menggunakan model defisiensi vitamin D yang diinduksi pada pola makan tikus jantan muda. Tikus diberi makan makanan dengan jumlah vitamin D normal atau tanpa vitamin D dalam jangka waktu tiga bulan.

Sinar matahari merupakan salah satu sumber utama vitamin D. (Lutfi Fauziah)

Adapun tingkat vitamin D yang khas untuk manusia adalah 40-50 nmol.L-1, dan defisiensi vitamin D akut didiagnosis ketika kadarnya turun di bawah 12 nmol.L-1. Rata-rata tikus dalam penelitian ini memiliki kadar vitamin D 30 nmol.L1, dengan defisiensi vitamin D yang diinduksi diet menyebabkan kadar hanya 3 nmol.L-1.

Meskipun tingkat ini lebih ekstrem daripada yang biasanya diamati pada manusia, itu masih dalam kisaran yang diakui secara klinis. Kemudian, sampel jaringan dan darah dikumpulkan setiap bulan untuk mengukur konsentrasi vitamin D dan kalsium serta untuk menilai penanda fungsi dan jumlah mitokondria otot.

Baca Juga: Tubuh Terasa Nyeri Setelah Berolahraga, Amankah Bagi Kesehatan?

“Hasil (studi) kami menunjukkan ada hubungan yang jelas antara kekurangan vitamin D dan kapasitas oksidatif pada otot rangka. Mereka menyarankan bahwa kekurangan vitamin D menurunkan fungsi mitokondria, berlawanan dengan pengurangan jumlah mitokondria di otot rangka,” jawab Dr. Andrew Philp, salah satu ahli yang terlibat dalam studi kepada SciTechDaily.

“Kami sangat tertarik untuk memeriksa apakah penurunan fungsi mitokondria ini dapat menjadi penyebab hilangnya massa dan fungsi otot rangka terkait usia,” tambahnya.

Berdasarkan temuan yang dilakukan Dr. Andrew Philp dan tim di Garvan Institute of Medical Research, Australia, dan universitas lain yang berkolaborasi didapati bahwa kekurangan vitamin D dapat merusak fungsi mitokondria dan mengurangi jumlah energi yang diproduksi di otot, sehingga dpaat menyebabkan fungsi otot yang buruk. Oleh karena itu, pencegahan kekurangan vitamin D pada orang tua dapat membantu menjaga kinerja otot dan mengurangi risiko penyakit yang berhubungan dengan otot, salah satunya sarcopenia.

Hanya saja, penelitian lebih lanjut guna menyelidiki efek langsung dari kekurangan vitamin D pada fungsi dan kekuatan otot diperlukan untuk mengonfirmasi hal ini. Selain itu, Dr. Andrew Philp dan timnya juga belum dapat menentukan dengan tepat bagaimana proses kekurangan vitamin D dapat mengubah fungsi mitokondria di otot rangka bisa terjadi. Maka dari itu, pekerjaan mereka di masa depan bertujuan untuk menetapkan bagaimana defisiensi vitamin D mengubah kontrol dan fungsi mitokondria di otot rangka.