Rahasia Laba-laba Membuat Jaring, Ada Kesamaan Kode di Otak Mereka

By Wawan Setiawan, Kamis, 4 November 2021 | 09:00 WIB
Seekor laba-laba bekerja di jaringnya saat embun pagi menyoroti untaian tipis jaring sutra. (UWE ZUCCHI)

Nationalgeographic.co.id—Laba-laba adalah makhluk yang sangat unik dan menarik. Terutama dengan jaring sarang laba-laba yang mereka buat. Telah banyak para ilmuwan yang menaruh minatnya terhadap jaring laba-laba yang luar biasa ini.

Anda pasti setuju, jika kita bilang bahwa laba-laba adalah pembangun yang ahli menenun untaian sutra menjadi jaring yang rumit. Laba-laba membuat jaringnya dari sutra, serat alami yang terbuat dari protein. Namun, dengan keahliannya, mereka menenun jaring tersebut menjadi sebuah sarang yang sekaligus sebagai jebakan dalam mencari mangsa.

Peneliti dari Universitas Johns Hopkins dalam studi barunya menemukan dengan tepat bagaimana laba-laba membangun jaring dengan menggunakan penglihatan malam dan kecerdasan buatan untuk melacak dan merekam setiap gerakan kedelapan kakinya saat laba-laba bekerja dalam gelap.

Kreasi mereka tentang buku pedoman atau algoritme pembuatan jaring membawa pemahaman baru tentang bagaimana makhluk dengan otak berukuran kecil dari manusia mampu menciptakan struktur yang sedemikian elegan, rumit, dan presisi geometris.

 

 

 

Kompleksitas geometris dan stereotip jaring laba-laba memang telah lama membangkitkan minat pada asal algoritmenya. Memahami bagaimana makhluk berotak kecil ini menciptakan proyek konstruksi tingkat tinggi membutuhkan pendokumentasian dan analisis perilaku serta keterampilan motorik yang terlibat.

Namun, melakukannya adalah tugas yang menantang karena memerlukan pengambilan dan perekaman dari tindakan mereka.

"Saya pertama kali tertarik dengan topik ini ketika saya sedang keluar birding dengan putra saya. Setelah melihat jaring yang spektakuler, saya berpikir, 'jika Anda pergi ke kebun binatang dan melihat seekor simpanse membangun ini, Anda akan berpikir bahwa itu adalah simpanse yang menakjubkan dan mengesankan.' Ini bahkan lebih menakjubkan karena otak laba-laba sangat kecil dan saya frustrasi karena saya tidak tahu lebih banyak tentang bagaimana perilaku luar biasa ini terjadi," kata penulis senior Andrew Gordus, ahli biologi perilaku Johns Hopkins.

Baca Juga: Laba-laba Purba Terperangkap dalam Resin Berusia 99 Juta Tahun

Jaring laba-laba kulit kayu Darwin (Caerostris darwini), dapat membentang hingga 2,8 meter persegi dan melekat pada setiap tepi sungai dengan benang jangkar sepanjang 25 meter. (Matjaz Kuntner)

Kini, para ilmuwan dari Universitas Johns Hopkins telah berhasil mengungkap rahasia jaring laba-laba. Menggunakan penglihatan malam dan kecerdasan buatan, para ilmuwan melacak dan merekam setiap gerakan laba-laba. Mereka mampu mengidentifikasi bagaimana laba-laba membangun jaring mereka.

Hasil studi mengenai hal ini telah dipublikasikan dalam jurnal Current Biology pada 06 Oktober 2021 yang berjudul Distinct movement patterns generate stages of spider web building.

Melansir Tech Explorist, Andrew Gordus, seorang ahli biologi perilaku Johns Hopkins, mengatakan, "Kami telah mendefinisikan seluruh koreografi untuk pembuatan jaring laba-laba, yang belum pernah dilakukan untuk arsitektur hewan apa pun dengan resolusi sebaik ini."

“Bahkan jika Anda merekamnya dengan video, itu banyak kaki untuk dilacak, dalam waktu yang lama, di banyak individu. Terlalu banyak untuk melewati setiap bingkai dan membubuhi keterangan titik kaki dengan tangan, jadi kami melatih perangkat lunak visi mesin untuk mendeteksi postur laba-laba, bingkai demi bingkai, sehingga kami dapat mendokumentasikan semua yang dilakukan kaki untuk membangun keseluruhan web,” ujar penulis utama studi, Abel Corver. Dia merupakan seorang mahasiswa pascasarjana yang mempelajari pembuatan jaring ini.

Baca Juga: Spesies Baru Laba-Laba Ini Diberi Nama Mirip Vokalis Rock dan Joker

Laba-laba tawon (Argiope bruennichi) di jaring bolanya yang khas. (AlisLuch / Shutterstock)

"Laba-laba itu menarik," kata Corver, "karena di sini Anda memiliki hewan dengan otak yang dibangun di atas blok bangunan fundamental yang sama dengan kita, dan pekerjaan ini dapat memberi kita petunjuk tentang bagaimana kita dapat memahami sistem otak yang lebih besar, termasuk manusia, dan menurut saya itu sangat mengasyikkan.”

Untuk penelitian ini, para ilmuwan mempelajari penenun orb yang diretas, laba-laba asli Amerika Serikat bagian barat yang cukup kecil untuk duduk dengan nyaman di ujung jari. Tim mengamati laba-laba selama pekerjaan pembuatan jaring  di malam hari menggunakan arena yang baru dirancang dengan kamera inframerah dan lampu inframerah. Pengaturan ini memungkinkan para ilmuwan untuk memantau dan merekam enam laba-laba setiap malam saat mereka membangun jaring tersebut. Mereka juga dapat melacak jutaan tindakan kaki laba-laba dengan perangkat lunak visi mesin yang dirancang secara eksplisit untuk mendeteksi gerakan anggota badan.

“Bahkan jika struktur akhirnya sedikit berbeda, aturan yang mereka gunakan untuk membangun jaring adalah sama. Mereka semua menggunakan aturan yang sama, yang menegaskan aturan dikodekan di otak mereka. Sekarang kami ingin tahu bagaimana aturan itu dikodekan pada tingkat neuron.” kata Gordon.

Di masa depan, para ilmuwan akan menentukan sirkuit mana di otak laba-laba yang bertanggung jawab atas berbagai tahap pembuatan jaring yang menakjubkan ini.

Baca Juga: Studi: Laba-laba Pelompat Punya Kemampuan Kognitif Seperti Vertebrata