Apakah MH17 Jatuh Karena Ditembak dengan Rudal BUK?

By , Jumat, 17 April 2015 | 06:00 WIB

Biasanya bukan menjadi tugas wartawan untuk datang dan menyelidiki satu lokasi kejahatan. 

Tetapi pada 17 Juli 2014, Malaysia Airlines dengan nomor penerbangan MH17 meledak di udara Ukraina Timur dan jasad 298 penumpang dan kru jatuh di wilayah perang yang dijaga tentara, bukan polisi. 

Saya berkunjung ke tempat jatuhnya MH17 beberapa kali, setelah berbulan-bulan menyaksikan bukti-bukti yang berada di lokasi dibiarkan begitu saja, saya memutuskan untuk membawa sebuah benda dari sana. 

Setidaknya tiga di antaranya, melalui uji forensik dan para ahli, diketahui memiliki kaitan dengan rudal. 

Kereta yang membawa jenazah penumpang dan awak penerbangan MH17 jatuh di Ukraina timur Kamis, 17 Juli. (Getty Images via BBC Indonesia)
!break!

Pria dengan senjata 

Para korban berasal dari beberapa negara; 196 warga negara Belanda dan negara saya yang sangat kaget. 

Puing MH17 menyebar sampai lebih dari 35 km persegi dan ketika saya pertama kali tiba, beberapa bendera telah dipasang di lokasi penemuan bagian tubuh penumpang. 

Tidak ada perintah apa pun, hanya pria yang membawa senjata. Tetapi tak seorang pun yang menghentikan kami untuk memasuki lokasi dan merekam apa yang disebut "lokasi kejahatan terbesar di dunia". 

Beberapa bagian tampak suram. Ini merupakan sebuah lokasi perang; kematian; neraka. 

Saya mengambil gambar beberapa angka, lubang dan kawah dalam upaya memahami besarnya peristiwa tersebut. 

Kelompok separatis yang didukung Rusia berperang dengan militer Ukraina untuk menguasai zona MH17 dan pintu masuk wilayah tersebut dipasangi blok penghalang oleh pemberontak bersenjata. 

Para penyelidik dari Belanda tiba empat hari kemudian. 

Pada saat kedatangan mereka, pemadam kebakaran Ukraina telah mengangkat sebagian besar jenazah dan bagian tubuh dari lokasi, menaruhnya di kantung plastik dan menunggu diangkut dengan kereta yang dilengkapi pendingin. 

Tak lama kemudian para penyelidik dari Belanda ditarik pulang. Otoritas Belanda mempertimbangkan kondisi medan perang yang terlalu berbahaya untuk mengumpulkan bukti-bukti. Meskipun Belanda diminta untuk mengambil alih penyelidikan dari Ukraina. 

Seorang pria berpakaian militer berada di dekat puing pesawat Malaysia Airlines nomor MH17 yang jatuh di timur Ukraina, Kamis (17/8/2014). (AP Photo via Kompas.com)
!break!

Awalnya Belanda melihatnya sebagai sesuatu yang logis dan langkah yang harus diambil. 

Deretan peti mati diterbangkan dan dibawa dengan kereta jenazah ke barak tentara, negara kecil kami berlinang airmata. 

Tampaknya seperti semua orang mengenal penumpang yang terbang dengan MH17. 

Belanda tidak mengharapkan apa pun selain hasil yang cepat dari penyelidikan mereka. 

Tetapi tangan penyelidik terikat oleh komitmen dengan Ukraina -meskipun tentaranya tidak menjadi tersangka dalam peristiwa itu- dan dengan pernyataan penolakan resmi untuk berunding dari pemberontak. 

Penundaan dalam mengumpulkan puing dan bagian tubuh yang masih di lokasi menyebabkan kemarahan dan frustrasi. 

Pada September 2014, laporan awal mengindikasikan MH17 jatuh akibat terkena sejumlah benda besar dengan kecepatan tinggi; tidak ada bukti kesalahan manusia atau teknis. Kesimpulan itu dikritik terlalu singkat, dan terlambat. 

Secara pribadi, saya melihat laporan itu sebagai petunjuk bahwa objek tersebut kemungkinan masih berada di antara reruntuhan. 

Tetapi tiga bulan setelah kecelakaan, tidak ada seorang pun mengumpulkan benda yang mungkin dapat menjadi bukti. 

Tidak ada penyelidik. Tidak ada garis polisi. 

Sistem rudal BUK yang ditengarai menjatuhkan pesawat Malaysia Airlines MH17 di wilayah udara Ukraina. (Yuriy Lapitskiy via Wikimedia Commons)
!break!

Awal November, pada kunjungan ketiga saya ke zona MH17, saya mengambil keputusan untuk mencari benda yang mungkin bukan milik Boeing atau kargo. 

Saya mengambil sekitar 10 "terduga" yang berupa benda-benda kecil.Dugaan terbesar saya benda itu tampak seperti pecahan amunisi; berkarat, logam berat dengan pinggiran tajam. 

Saya mengenali jenis amunisi ini dari zona perang lain. Beberapa hari setelah saya meninggalkan area, penyelidik Belanda akhirnya memulai mengirimkan bagian pertama puing pesawat ke Belanda. 

Membawa pecahan saya keluar dari negara tersebut merupakan satu hal, dan hal lainnya adalah menganalisanya. 

Forensik 

Teori mengenai jatuhnya MH17 terbagi dua pendapat. 

Satu pihak yakin jet tempur milik Ukraina menembak jatuh MH17. Sementara lainnya yakin rudal Rusia yang ditembakkan dari wilayah pemberontak merupakan penyebab tragedi tersebut. 

Saya berbicara dengan banyak ahli di sejumlah negara mengenai kemungkinan senjata dari udara ke udara atau dari darat ke udara dan menunjukkan pecahan kepada mereka. 

Semua menyebutkan itu merupakan amunisi dari udara ke udara. Mereka kemudian yakin setidaknya dari tiga pecahan yang saya bawa menunjukkan rudal dari darat ke udara. Ditembakkan dari pelontar rudal milik Rusia, mungkin 

Dukungan forensik sangat penting dan mahal. 

Saya diizinkan untuk menyaksikan analisis forensik dari pecahan itu. 

!break!

"Matematika murni" 

 Analis forensik dan para ahli dari analisis pertahanan Inggris IHS Jane menemukan kaitan kerusakan bagian yang ditemukan itu, seperti jenis bahan peledak 9N314, dari sistem rudal Buk. 

Ahli rudal Jerman Robert Schmucker memeriksa seluruh data. 

"Melihat dari kerusakan, kecepatan, berat dan pecahan-pecahan, semuanyanya mengarah ke rudal Buk, bagi saya ini matematika murni," kata dia kepada saya.

Warga menyusun lilin untuk menghormati para korban jatuhnya pesawat Malaysia Airlines penerbangan MH17, di sebuah pusat perbelanjaan di Petaling Jaya, dekat Kuala Lumpur, Malaysia (18/7). (AP Photo/Joshua Paul)

Setelah beberapa bulan investigasi, untuk pertama kalinya kami dapat menyajikan bukti fisik sebuah Buk kepada publik. 

Langkah yang lebih besar untuk mengetahui kebenaran mengenai MH17 masih harus diambil. Siapa yang bertanggung jawan dan apakah itu akan membawa keadilan? Jujur saya tidak optimistis. 

Tetapi apakah saya mempunyai hak untuk melakukan apa yang saya lakukan? 

Sejak saya bekerja sebagai wartawan, terjadi debat publik di Belanda mengenai apakah wartawan dapat mengambil bukti dari lokasi kriminal. 

Banyak yang menyebut saya pencuri yang melanggar hukum. Saya melihatnya sebagai kewajiban jurnalistik. 

Pencarian atas kebenaran merupakan tugas saya. Dan banyak yang sepakat. Dukungan yang tak terduga disampaikan oleh Perdana Menteri Belanda Lodewijk Asscher, yang mengatakan dalam keterangan pers: "RTL News dan Jeroen Akkermans bebas untuk melakukan penyelidikan sendiri." 

Saya telah menyerahkan pecahan kepada otoritas Belanda. Dan itu menjadi bagian dari investigasi mereka. 

Dari keseluruhan 298 penumpang korban pesawat MH17 yang jatuh ditembak di perbatasan Ukraina, 12 diantaranya adalah warga negara Indonesia. (VOA)

298 korban dari 10 negara 

Belanda: 196 

Malaysia: 42 

Australia: 27 

Indonesia: 11 

Inggris: 10 

Belgia: 4 

Jerman : 3 

Filipina: 3 

Canada: 1 

New Zealand: 1