Mulut lalat lebih berfungsi seperti sedotan spons. Begitu mendarat di makanan Anda, lalat-lalat perlu melepaskan cairan pencernaan untuk mencairkannya menjadi sup yang sudah dicerna dan bisa mereka telan. "Singkatnya, beberapa lalat menjalani diet cair," tulis para ilmuwan biologi tersebut.
Untuk memasukkan lebih banyak makanan ke dalam perut, beberapa lalat mencoba mengurangi cairan yang telah mereka makan. "Mereka memuntahkan makanan ke dalam gelembung muntah untuk mengeringkannya sedikit. Setelah air menguap, mereka dapat menelan makanan yang lebih pekat ini."
Untungnya, manusia tidak perlu meludah dan memuntahkan semua ini untuk mendapatkan nutrisi dari makanan kita. "Tapi Anda menghasilkan jus pencernaan dalam air liur Anda, enzim yang disebut amilase, yang mencerna beberapa roti sandwich saat Anda mengunyah," kata mereka.
Baca Juga: Muntahan Paus Membuat Kelompok Nelayan Ini Terlepas dari Kemiskinan
Enzim amilase memecah pati, yang tidak dapat Anda cicipi, menjadi gula sederhana seperti glukosa, yang dapat Anda cicipi. Itu sebabnya roti semakin manis semakin lama Anda mengunyahnya.
Hal menarik lainnya dari lalat, hewan ini dapat mencicipi makanan tanpa menggunakan mulutnya. Begitu mendarat di makanan, lalat dapat menggunakan reseptor di kakinya untuk memutuskan apakah makanan ini adalah sesuatu yang bergizi.
Anda mungkin pernah memperhatikan seekor lalat menggosok-gosokkan kakinya, seperti pelanggan yang lapar bersiap-siap untuk melahap makanan. Ini disebut kegiatan perawatan karena pada dasarnya lalat sering membersihkan dirinya sendiri, dan mungkin juga untuk membersihkan sensor rasa pada rambut halus di kakinya, untuk mendapatkan gambaran yang lebih baik tentang apa yang ada dalam makanan yang ditumpanginya.
Baca Juga: Kisah Pemuda Afrika Manfaatkan Lalat untuk Atasi Limbah Pangan
Pertanyaan pentingnya, apakah makanan kita yang telah dihinggapi lalat tidak lagi layak untuk kita makan?
Para ilmuwan biologi itu menjelaskan bahwa ketika seekor lalat mendarat di makanan Anda, itu mungkin bukan satu-satunya tempat pendaratan lalat pada hari itu. Lalat sering duduk di benda-bendar kotor, seperti tempat sampah atau makanan yang membusuk, yang penuh dengan mikroba. Kuman dapat menumpang dan, jika lalat tetap tinggal cukup lama di makanan, kuman tersebut dapat naik ke makanan Anda.
"Ini jauh lebih berbahaya daripada air liur mereka (para lalat) karena beberapa mikroba dapat menyebabkan penyakit, seperti kolera dan tipus," tegas para ilmuwan biologi itu mewanti-wanti. "Tetapi jika lalat tidak bertahan lebih lama dari beberapa detik, kemungkinan perpindahan mikroba rendah, dan makanan Anda mungkin baik-baik saja.'
Para ilmuwan itu menyarankan, untuk mencegah lalat mendarat di makanan Anda, Anda harus selalu menutupi makanan tersebut. "Jika rumah Anda dipenuhi lalat, Anda dapat menggunakan perangkap sederhana untuk mengusirnya. Tumbuhan karnivora juga dapat memakan lalat dan membantu mengendalikan populasinya."
Baca Juga: Ahli Biologi Singkap Dua Spesies Jamur Ini Membuat Lalat Jadi Zombie