Seks: Kesenangan yang Berbalut Risiko

By , Kamis, 14 Mei 2015 | 13:00 WIB

Ini merupakan perbedaan yang sangat mencolok dibandingkan negara-negara seperti Korea, Jepang, Swiss, Belanda dan Swedia, yang memiliki tingkat kelahiran kurang dari tujuh per 1.000 remaja. 

Belanda hanya berada di seberang selat saja jaraknya dari Inggris, akan tetapi kaum muda mereka jelas memiliki pendekatan yang berbeda terhadap seks. 

Ilustrasi (Thinkstockphoto)

!break!

Akhir yang tidak asyik 

Akhirnya, kita juga tidak boleh melupakan risiko aktivitas penuh semangat ini.Tahun lalu, peneliti memperkirakan 1 dari 45 serangan jantung dipicu oleh aktivitas seksual. Orang-orang terkenal seperti Nelson Rockefeller, Errol Flynn, Presiden Felix Faure dari Prancis, dan paling tidak dua orang paus, disebutkan meninggal karena hal ini. 

Aktivitas seksual yang dilakukan sendirian dahulu diasosiasikan dengan kebutaan dan terhambatnya pertumbuhan, namun bisa dibilang masih terbatas adanya bukti-bukti tentang hal ini. 

Namun, jika melibatkan asfiksiasi atau kekurangan oksigen, tentunya hal ini tidak dianjurkan, dengan adanya sejumlah korban yang tercatat meninggal, termasuk aktor David Carradine, penyanyi Michael Hutchence dan seorang anggota parlemen Inggris. 

Sebuah penelitian mencatat adanya 117 korban meninggal hanya dari dua provinsi di Kanada karena hal ini. 

Pesan moral dari semua ini mungkin adalah seks bukan hanya menyangkut soal moral tetapi juga risiko.