Rekor Baru, Bayi yang Lahir 132 Hari Lebih Awal Bisa Bertahan Hidup

By Utomo Priyambodo, Sabtu, 20 November 2021 | 08:00 WIB
Bayi paling prematur di dunia yang mampu bertahan hidup. (Guinness World Records)

Nationalgeographic.co.id—Seorang bayi berusia enam belas bulan telah membuat rekor dunia baru. Ia lahir 132 hari lebih awal dan sekarang sudah lebih kuat dari sebelumnya. Secara resmi, dia adalah bayi paling prematur yang pernah bertahan hidup.

Secara umum, dibutuhkan sekitar sembilan bulan untuk membangun manusia di dalam rahim. Itu mungkin terdengar seperti waktu yang lama, tetapi sebenarnya sangat singkat.

Jika bayi manusia datang ke dunia pada tahap perkembangan yang sama seperti, katakanlah, bayi simpanse, itu akan memakan waktu satu setengah tahun atau lebih dari waktu kehamilan untuk sampai ke sana.

Masalahnya, banyak bayi manusia di dunia yang kini lahir lebih cepat dari periode normal kehamilan manusia yang sebenarnya sudah cukup "singkat" itu. Sebagai contoh, sekitar satu dari sepuluh kelahiran di Amerika Serikat dianggap prematur. Artinya, kelahiran itu terjadi sebelum minggu ke-37 kehamilan.

Baca Juga: Rahim Buatan untuk Bayi Prematur

Jika bayi lahir satu hari lebih awal, itu mungkin tidak akan menjadi masalah besar. Namun ketika bayi lahir berminggu-minggu atau bahkan berbulan-bulan sebelum tanggal jatuh temponya, kemungkinan ia bisa hidup dengan baik bakal turun secara signifikan.

Seorang bayi yang lahir pada usia 32 minggu kehamilan, misalnya, memiliki kemungkinan 95 persen untuk bertahan hidup. Adapun bayi yang lahir pada usia 24 minggu kehamilan, peluang bertahan hidunnya kurang dari 50 persen.

Itulah sebabnya ketika bayi kembar Curtis dan C'Asya Means lahir hanya dalam 21 minggu dan satu hari kehamilan ibunya, dokter tidak memiliki harapan yang tinggi pada kelangsungan hidup kedua bayi tersebut.

"Kami biasanya menyarankan perawatan penuh kasih dalam situasi kelahiran prematur seperti itu," uja Brian Sims, dokter yang hadir di University at Alabama di Birmingham (UAB) untuk merawat Curtis dan ibunya Michelle Butler, seperti dilansir IFL Science.

"Ini memungkinkan orang tua untuk menggendong bayi mereka dan menghargai sedikit waktu yang mungkin mereka miliki bersama."

Sayangnya, untuk salah satu dari si kembar, hasilnya tragis. C'Asya meninggal pada usia satu hari.

Namun, ajaibnya, Curtis bisa selamat dan bertahan hidup. Dan sekarang, pada usia enam belas bulan, dia resmi menjadi pemegang rekor dunia.