Para ilmuwan mengatakan warna ini akibat reaksi kimia yang terjadi saat gas gunung api berpadu dengan mineral danau.
Namun penduduk di sekitar memiliki pandangan berbeda.
"Penduduk setempat percaya danau ini adalah tempat peristirahatan orang yang meninggal dan berubah warna berdasarkan aliran nyawa," kata Sunni Mewati.
Walaupun ada penjelasan ilmiah terkait tiga warna ini, perasaan menyeramkan di seputar danau sebagai tempat peristirahatan orang yang meninggal, masih terasa, tambah Sunni.
!break!
Kilauea dan Mauna Kea, Hawaii
Gunung api di Hawaii ini dikenal karena letusan dan landskapnya. Gunung api termuda di Hawaii adalah Kilauea yang masih terus meletus sejak 1983.
Letusan gunung itu "menyebabkan lava mengalir ke laut dan menciptakan bebatuan hitam dan kepulan asap," kata Vaché.
Sementara gunung api lain, Mauna Kea berumur sekitar satu juta tahun. Gunung ini tak aktif lagi namun masih tampak menakjubkan dengan ketinggian 4.205m dari permukaan laut.
"Mauna Kea di Hawaii tidak hanya indah namun juga merupakan rahasia kekayaan alam termasuk danau beku yang suci di dekat puncaknya dan dapat didaki sekitar 10 jam naik turun," kata Lesly Simmons.
"Di danau ini ada salju pada musim dingin dan hampir tidak ada orang. Kami hanya bertemu dengan satu pasangan pendaki dari tempat awal pendakian sampai ke puncak, tempat Danau Waiau."
Gunung Fuji, Jepang
Kemungkinan gunung berapi strato yang paling simetris dan terkenal adalah Gunung Fuji, di Jepang. Gunung ini menjadi sumber inspirasi banyak karya seni selama berabad-abad.
"(Gunung) ini merupakan simbol nasional Jepang: dengan puncak bersalju, tampak besar dari kejauhan sekalipun, bunga sakura di bagian depan," kata Vaché.
Gunung ini bukan hanya indah dan misterius. Hutan Aokigahara di bagian barat daya gunung juga banyak memberi inspirasi cerita-cerita lokal yang menggambarkan adanya setan dan makhluk kerdil yang menghantui.
Namun paling tidak Gunung Fuji sendiri masih tetap aman dan belum meletus sejak 1707.