Ketahui Gunung Berapi Terindah Seantero Jagat

By , Senin, 29 Juni 2015 | 18:15 WIB

Dengan kondisi yang menakutkan di bawah permukaan, gunung-gunung berapi menghubungkan kita dengan pusat Bumi.

Aktif ataupun nonaktif, gunung-gunung ini mengangkat energi dan keindahan, jadi bukan hanya sekedar pegunungan.

Asal muasal gunung dengan materi vulkanik membuat gunung berapi membentuk lanskap mengagumkan yang menarik pengunjung dari seluruh dunia.

Untuk melihat tempat-tempat terindah ini, kami bertanya kepada komunitas tanya jawab Quora.com dan menanyakan "Di mana saja gunung berapi terindah di dunia?"

Santorini, Yunani

Dikenal dengan gedung-gedung yang terlihat mencolok dengan cat putih tergantung di karang berwarna-warni, pulau di Yunani ini adalah peninggalan kaldera gunung api, yang terbentuk pada tahun 1600 SM, saat salah satu letusan terbesar yang tercatat sejarah menyapu sebagian besar pulau termasuk sejumlah perumahan penduduk asli.

Santorini, Greece (BBC/Inkstock)

Saat ini, Santorini menarik perhatian turis dari seluruh penjuru dunia yang ingin menikmati apa yang tersisa dari gunung api itu.

"Untuk menikmati keindahan, Anda harus berlayar masuk (kaldera) dan berdiri di balkon di ujung karang pada saat matahari terbenam," kata Achilleas Vortselas.

Pengunjung, khususnya harus ke pulau tak berpenghuni, Nea Kameni yang terletak di pusat kaldera Santorini.

"Nea Kameni sendiri tak bagus, tempat yang terlihat coklat dan hitam di tengah keindahan," kata Smitha Prasadh.

"Namun saat Anda mengitarinya, pulau ini memiliki keindahan tersendiri. Jurang yang terbentuk dari letusan masa lalu dan baru-baru ini –sangat berbeda dengan kawah tradisional gunung berapi," katanya.

!break!

Gunung Mayon, Filipina

Gunung berapi ini terletak sekitar 450 km di tenggara Manila, di pulau Luzon.

Gunung Mayon adalah gunung berapi paling aktif di Filipina dengan letusannya pada bulan September 2014 menyebabkan ribuan orang mengungsi.

Mayon sendiri adalah gunung berapi strato—yang berkuncup lancip yang terbentuk dari lapisan aliran lava—dengan simetri yang menakjubkan.

Gunung Mayon langsung menjadi lanskap paling menonjol ketika Anda mendarat di bandar udara Legazpi, Filipina. (R.Ukirsari Manggalani/National Geographic Traveler)

"Bentuk sempurna hiperbola Mayon di Filipina adalah postur yang mengancam," kata Vortselas.

"Abu dan lava yang mengalir tampaknya seperti hiasan di atas."

Mereka yang mendaki gunung api ini akan menikmati pemandangan provinsi Albay dan Samudra Pasifik.

Sedang bagi yang ingin menikmati pemandangan dari jauh, dapat melihat Mayon dari Reruntuhan Cagsawa, yang pernah menjadi Gereja Fransiskus Abad 18 yang rusak akibat letusan tahun 1814.

Menara batu gereja masih tersisa dan menjadi saksi kedasyatan gunung dari jauh.

Letusan Gunung Mayon, Filipina, pada 28 Desember 2009. (Bullit Marquez, AP/National Geographic News)

!break!

Gunung Kilimanjaro dan Kawah Ngorongoro, Tanzania

Para petualang dari seluruh dunia biasanya menuju perbatasan Tanzania dan Kenya untuk menaklukkan Kilimanjaro, gunung tertinggi Afrika.

Tidak banyak yang mengetahui bahwa Kili adalah juga gunung api tertinggi di benua itu dengan tiga kuncup vulkanik.

Kuncup Mawenzi dan Shira sudah punah namun yang tertinggi, Kibo yang terletak di puncak Uhuru, masih aktif dan terkadang masih mengeluarkan gas.

Gunung Kilimanjaro, Tanzania (Imgur.com)

Mereka yang ingin mendaki puncak Kilimanjaro setinggi 5.895 meter harus siap dengan perubahan suhu dramatis, kata Julien Vache.

"Saat Anda berjalan, Anda akan melalui hutan dengan suhu 35'C, dan kemudian sampai ke suhu -15'C di Uhuru, puncak tertinggi."

Sekitar 200 km di barat Kilimanjaro, Kawah Ngorongoro adalah bekas gunung api yang diperkirakan pernah menjadi saingan Kilimanjaro dari ukuran ketinggian dengan perkiraan sekitar 4.500-4.800 meter.

Gunung Kilimanjaro, Afrika. Puncak gunung ini termasuk dari satu dari tujuh yang tertinggi di dunia. (Thinkstockphoto)

Gunung ini kemudian ambruk sendiri. Dewasa ini, dengan diameter 22,5 km dan kedalaman 610 meter, Ngorongoro adalah kawah terbesar di dunia yang membentuk keunikan lingkungan dengan berbagai satwa.

"Air terjun yang jatuh dari kaldera menjadi sumber irigasi dan mengisi danau di bawah, penuh dengan burung flamingo dan berbagai macam fauna: singa, kuda nil, kerbau, zebra, badak dan gnus," kata Vache.

!break!

Gunung Kelimutu, Indonesia

Tiga kawah misterius Kelimutu menarik perhatian ilmuwan dan pengunjung ke Flores, di Nusa Tenggara Timur.

"Satu berwarna hijau, merah pekat dan yang satu hitam pekat, kata Vaché.

Para ilmuwan mengatakan warna ini akibat reaksi kimia yang terjadi saat gas gunung api berpadu dengan mineral danau.

Para wisatawan menyaksikan matahari terbit dari puncak Gunung Kelimutu, Flores. (Bayu Dwi Mardana/National Geographic Indonesia)

Namun penduduk di sekitar memiliki pandangan berbeda.

"Penduduk setempat percaya danau ini adalah tempat peristirahatan orang yang meninggal dan berubah warna berdasarkan aliran nyawa," kata Sunni Mewati.

Walaupun ada penjelasan ilmiah terkait tiga warna ini, perasaan menyeramkan di seputar danau sebagai tempat peristirahatan orang yang meninggal, masih terasa, tambah Sunni.

Setelah berstatus waspada dan terlarang untuk dikunjungi para wisatawan sejak 6 Juni 2013, Gunung Kelimutu dengan kawah tiga warnanya kembali dibuka untuk wisatawan. "Per tanggal 12 Juli 2013 status Gunung Kelimutu kembali normal. Para wisatawan sudah diizinkan kembali mengunjungi kawah Kelimutu." ujar Alfonsus Tupen, staf Taman Nasional Kelimutu. (Yunaidi/National Geographic Traveler)

!break!

Kilauea dan Mauna Kea, Hawaii

Gunung api di Hawaii ini dikenal karena letusan dan landskapnya. Gunung api termuda di Hawaii adalah Kilauea yang masih terus meletus sejak 1983.

Letusan gunung itu "menyebabkan lava mengalir ke laut dan menciptakan bebatuan hitam dan kepulan asap," kata Vaché.

Sementara gunung api lain, Mauna Kea berumur sekitar satu juta tahun. Gunung ini tak aktif lagi namun masih tampak menakjubkan dengan ketinggian 4.205m dari permukaan laut.

Perbukitan abu vulkanik menjulang 4.600 meter di jalan menuju Observatorium Mauna Kea, Hawai di mana salju menyelimuti permukaannya pada musim dingin. (Chris Bickford)

"Mauna Kea di Hawaii tidak hanya indah namun juga merupakan rahasia kekayaan alam termasuk danau beku yang suci di dekat puncaknya dan dapat didaki sekitar 10 jam naik turun," kata Lesly Simmons.

"Di danau ini ada salju pada musim dingin dan hampir tidak ada orang. Kami hanya bertemu dengan satu pasangan pendaki dari tempat awal pendakian sampai ke puncak, tempat Danau Waiau."

Gunung Fuji, Jepang

Kemungkinan gunung berapi strato yang paling simetris dan terkenal adalah Gunung Fuji, di Jepang. Gunung ini menjadi sumber inspirasi banyak karya seni selama berabad-abad.

"(Gunung) ini merupakan simbol nasional Jepang: dengan puncak bersalju, tampak besar dari kejauhan sekalipun, bunga sakura di bagian depan," kata Vaché.

Gunung Fuji, Jepang (BBC/Alamy)

Gunung ini bukan hanya indah dan misterius. Hutan Aokigahara di bagian barat daya gunung juga banyak memberi inspirasi cerita-cerita lokal yang menggambarkan adanya setan dan makhluk kerdil yang menghantui.

Namun paling tidak Gunung Fuji sendiri masih tetap aman dan belum meletus sejak 1707.