Batu Mirip Ular Berusia 8.300 Tahun Ini Ungkap Ritual Zaman Batu

By Hanny Nur Fadhilah, Minggu, 21 November 2021 | 15:00 WIB
Arkeolog menemukan batu berbentuk kepala ular berusia 8.300 tahun. (Histecho)

Nationalgeographic.co.id - Para arkeolog telah menemukan kedua batu berbentuk tidak biasa. Batu unik ini ternyata adalah karya pengrajin Zaman Batu yang membentuk batu menjadi ular bermata manik-manik.

Ini adalah rahasia mengapa orang-orang kuno yang tinggal di tempat yang sekarang disebut Ukraina, menghasilkan ular batu.

"Patung-patung ini mungkin memiliki fungsi rutin," kata Nadiia Kotova, pemimpin studi penelitian, arkeolog di Departemen Zaman Perunggu dan Eneolitik di Institute of Archaeology National Academy of Sciences (NAS) of Ukraine.

“Mereka kemungkinan besar digunakan di seluruh acara,” sambungnya. 

Kotova dan kelompoknya menemukan batu berliku-liku pada tahun 2016, selama penggalian di Kamyana Mohyla I. Ya, tempat tersebut merupakan sebuah situs bersejarah di dekat kota Terpinnya.

Kedua batu itu lebih tepatnya ditemukan di dekat tulang kuno dan batu api dari durasi yang sama, yakni pada era Mesolitikum, yang merupakan Zaman Batu tengah di antara Paleolitik awal dan Neolitikum.

Baca Juga: Temuan Cincin Kuno di Israel Pernah Dipercaya Menangkal Rasa Mabuk

"Ada banyak batupasir di situs web, tetapi kedua batu itu memiliki bentuk yang tidak biasa, jadi kami memilih untuk melihat lebih detail,” ujar Kotova kepada Live Science.

Patung "tua" itu ditemukan di dekat perapian dan tumpukan kerang. Memanfaatkan bahan mentah dari perapian, para ilmuwan memiliki kemampuan untuk menentukan penanggalan radiokarbon ular pasir kuning antara 8300 SM dan 7500 SM.

Situs arkeologi yang dikenal sebagai Kamyana Mohyla I (panah), tempat ditemukannya ular batu. Di dekatnya ada gundukan batu Kamyana Mohyla. (Histecho)

Batu berberntuk kepala ular ini kecil, hanya berukuran 12,7 cm kali 7,6 cm dan beratnya hampir 1,36 kg, serta memiliki bentuk segitiga dengan bagian bawah datar.

“2 mata belah ketupat dipahat di area permukaan atas bersama dengan 2 kenop di atas batu," tulis para ilmuwan menyusun dalam studi penelitian. "Garis besar dan panjang melambangkan mulut," sambungnya.