Studi ini telah dipublikasikan di International Journal of Osteoarchaeology dengan judul The Use and Abuse of Cinnabar in Late Neolithic and Copper Age Iberia pada 13 Oktober 2021. Dijelaskan seperti banyak budaya prasejarah lainnya di seluruh dunia cinnabar digunakan dalam ritual salah satunya penguburam. Meskipun penerapannya sebagai cat tubuh, obat, entheogen juga mungkin terjadi.
Tulang-belulang dari 370 individu ini dikebumikan di 23 situs arkeologi di Portugal dan Spanyol. Menurut studi ini merupakan pengambilan sampel terbesar yang pernah dilakukan pada tulang manusia terkontaminasi. Dilansir dari Smithsonian Magazine, tidak semua tulang menunjukkan kadar merkuri yang tinggi, tetapi tingkat yang tercatat lebih tinggi dari perkiraan.
Baca Juga: Selidik Pemanfaatan Racun Alami Untuk Menuntaskan Pengobatan
Steven Emslie, penulis utama studi dan seorang ahli biologi di University of North Carolina Wilmington mengatakan bahwa ia menemukan temuan ini secara tidak terduga. Pada tahun 2012 lalu, dia mengunjungi kebun anggur di bagian selatan Portugal uang kebetulan memiliki museum arkeologi di pekarangannya.
Sebelumnya, pemilik tempat tersebut telah menemukan kompleks upacara besar dari Zaman Neolitikum dan Tembaga Akhir saat membajak kebun anggur di tahun 1996 dan membangun museum untuk menampung artefak dan sisa-sisa manusia yang ditemukan di sana. Merasa penasaran Steven Emslie menawarkan untuk menganalisis isotop tulang dengan harapan mendapatkan wawasan mengenai pola makan orang-orang prasejarah.
Baca Juga: Mengenal Enam Racun Paling Mematikan di Dunia
Proyek ini muncul dari kecintaan Steven Emsile pada anggur dan analisis peluang. Dia menambahkan bahwa dirinya terkejut karena menemukan kadar merkuri yang tinggi di tulang. “(Karena) polusi merkuri bukanlah masalah seperti sekarang ini (selama Zaman Tembaga) dan hanya merkuri alami yang awet dalam jaringan dengan nilai yang sangat rendah,” tuturnya.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperhitungkan kadar merkuri 1 atau 2 bagian per juta (ppm) normal untuk rambut manusia. WHO juga mencatat orang yang makan ikan setiap hari mungkin kadar yang mendekati 10 ppm.
Menurut sebuah pernyataan, beberapa sampel yang termasuk dalam penelitian ini memiliki kadar lebih dari 400 ppm. Sebanyak 31 individu memiliki kadar di atas 10 ppm. Kadar merkuri yang terdeteksi pada beberapa subjek sangat tinggi. Sehingga para peneliti tidak mengesampingkan bahwa bubuk cinnabar sengaja dikonsumsi dengan cara dihirup atau bahkan ditelan untuk ritual, simbolis maupun nilai esoterik yang dikaitkan dengannya.
Baca Juga: Viral, Benarkah Dipanaskan Lebih dari 12 Jam, Nasi Menjadi Racun?